LOVE 6

24 6 0
                                    

Hari ini Alleta terlihat murung. Entah apa yang membuat gadis itu tidak semangat. Bahkan pagi ini Alleta memilih pergi tanpa Arka. Alleta berangkat sebelum Arka tiba di rumahnya.

"Al... Lo kenapa sih gak semangat gitu?" tanya Lolita yang sedari tadi mengunyah sandwich di mulutnya.

"Gue gak papa kok." Alleta menopang dagu nya malas. Lolita yang tengah duduk di sampingnya hanya melihat bingung ke arah sahabat barunya itu.
Keadaan kelas sudah terlihat ramai. Di pojok kanan terlihat beberapa siswa duduk diam sambil memainkan game nge hits di tahun ini. Sesekali tawa dan umpatan keluar dari bibir mereka.
Di barisan depan, terlihat juga beberapa siswi yang tengah sibuk bergosip. Mungkin mereka golongan Insert Pagi versi Nusa Indah. Dan ada beberapa murid yang sibu keluar masuk kelas.

"Lo sakit?" Lolita memegang dahi Alleta.

"Nggak Loli, gue nggak sakit." jawab Alleta seraya tersenyum, menampakkan deretan giginya yang rapi.

"Tapi muka lo pucet, Al!"

"Efek kurang tidur mungkin."

"Lo begadang?"

"Nggak bisa tidur semalem."

"Eh, btw gue belum tanya, kemarin gimana pulang bareng babang Arka?" tanya Lolita antusias, dan sekarang ia putar badannya hingga menghadap Alleta.

"Nggak gimana-gimana kok."

"Walau songong gitu, Arka baik, Al." Alleta terdiam mendengar ucapan Lolita.

Gue tau Loli, justru gue yang nggak baik_ gumam Alleta dalam hati.

"Al... Lo denger gue nggak sih?" Lolita berdecak sebal dan memutar kembali badannya menghadap depan.

"Iya, gue denger."

"Menurut gue ya, Arka suka sama lo."

Deggg

Ucapan Lolita sukses membuat jantung Alleta berdebar, dan memaksa Alleta mengingat ucapan Arka kemarin.

"Alleta...!!" ucap Lolita setengah berteriak. Sepertinya, Lolita mulai geram dengan tingkah sahabat yang mengacuhkannya itu.

"Ih iya Loli... Lo teriak-teriak si!"

"Gue ngomong sama lo, bukan sama meja tau!" Lolita mengerucutkan bibirnya.

"Iya maaf... Gue bener-bener lagi nggak enak badan." Alleta masih enggan menceritakan kejadian kemarin pada Lolita. Entah mengapa. Sepertinya sifat Alleta terlalu sulit dirubah.

"Kalo lo nggak enak badan, lo ke UKS aja deh."

"Bener juga ya."

"Ya udah, lo sendiri nggak papa kan ke UKS?"

"Enggak papa kok. Eh btw Tisa mana ya?"

"Entah nggak nongol-nongol. Palingan mojok sama Roni."

"Roni??" tanya Alleta.

"Iya, Roni tu pacarnya Tisa. Dia satu geng sama Arka."

Alleta hanya bet 'Oh ria.

"Ya udah, gue ke UKS ya."

"Siip." Alleta melangkah keluar kelas menuju ruang UKS. Bukan Alleta malas belajar, namun ia merasa kepalanya sedikit berat. Mungkin efek begadang dan nangis semalam.
Banyak siswa menyapa, yang hanya dibalas senyum manis darinya.
Tak butuh waktu lama, Alleta telah sampai di ruang serba putih itu. Setelah mengisi daftar absen UKS, ia merebahkan tubuhnya di ranjang berukuran kecil.
Alleta mencoba memejamkan mata. Tak butuh waktu lama, ia pun terlelap dalam tidurnya. Namun, suara seseorang memaksanya membuka mata kembali.

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang