Eighth : [Meeting]

137 22 0
                                    

Orang bilang, pertemuan adalah awal dari segalanya. Itu artinya, pertemuan mereka adalah awal yang sesungguhnya dari kisah mereka sendiri.

Lalu, apa yang kalian harapkan dari pertemuan mereka? Menjadi semanis madu atau sepahit kopi bubuk tanpa gula?

❄Happy_Reading❄

AM [Meeting]

"Kau yakin baik-baik saja?"

Chaeyoung mengangguk pelan. Setelah Daniel membawa Chaeyoung masuk ke dalam mobilnya, Chaeyoung selalu menolak ketika Daniel terus menerus meminta agar Chaeyoung kembali ke rumah sakit untuk menjalani perawatan selanjutnya.

Karena tidak bisa apa-apa, akhirnya Daniel mau mengantar Chaeyoung ke apartemen wanita itu.

Setelah selesai memakirkan mobilnya di basemant, Daniel dan Chaeyoung melangkah memasuki lift yang kebetulan terbuka. Lalu Daniel segera menekan tombol 73 sebelum lift kembali tertutup. Didalam lift tersebut, mereka hanya berdua. Kemudian, lift bergerak perlahan ke atas.

❄❄❄

Jimin masih setia memperhatikan pintu alumunium berwarna putih keabu-abuan di depannya, hingga sebuah suara wanita mengganggunya.

"Siapa kau?"

Jimin mengalihkan atensinya pada yang barusan bersuara. Dilihatnya, seorang wanita berpakaian serba hitam dari atas hingga kebawah sedang menatapnya intens.

"Maksudmu?" Jimin menyipitkan matanya guna melihat lebih jelas, siapakah yang baru saja bersuara.

Mendengar pertanyaan tersebut, membuat wanita tadi melangkah kesal mendekati Jimin.

Wanita itu membuka masker dan topi hitam yang awalnya ia pakai. "Siapa kau?" tanyanya kembali dengan nada kesal.

Entah kenapa, saat melihat wajah wanita itu dengan jelas, membuat Jimin merasa gugup. Karena sejak Jimin di ciptakan, ia tidak pernah bertemu secara langsung dengan manusia sungguhan.

"Aku? Aku Jimin." Jimin hanya menjawab seadanya, ia melirik sekelilingnya guna menghindari tatapan wanita itu yang terlihat sedang memperhatikan wajah Jimin.

"Kau.... Seorang malaikat?"

"Hah?!" Jimin tersentak kaget, namun tidak ia perlihatkan pada wanita yang ada dihadapannya itu.

"Aku tidak mengerti." Jimin kembali mencoba biasa saja.

"Wajah mu bercahaya, dan kau terlihat sempurna dengan wajah tampan mu itu. Kau terlihat seperti malaikat." jelas wanita itu yang lebih terdengar sedang memuji pria yang ada dihadapannya.

"Kau tahu?" Jimin memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, ia menunduk sebentar lalu menatap wanita yang ada dihadapannya. "Aku memang diciptakan dengan sempurna dan takdir memaksaku memiliki semua kesempurnaan ini. Tapi aku bangga karena memiliki wajah yang teramat tampan, bahkan artis terkenal pun belum tentu setampan diriku, bukan?" jelas Jimin dengan nada menyombongkan diri.

Wanita itu memutar bola matanya malas setelah mendengar penuturan dari pria yang ada dihadapannya itu. "Ku kira, kau waras." gumam wanita itu pelan, namun masih bisa didengar oleh telinga tajam milik Jimin.

Angel's Mistake [JiRose] {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang