2# Chance

8.9K 875 180
                                    

Hug Me
Second story of Friend

By Mochi0511

Enjoy~
.
.
.

"Harus darimana aku memulainya?"

Terjebak dalam keheningan ini membuat Johnny tidak nyaman. Apalagi jika berdua dengan Ten dan ada yang ingin ia sampaikan namun terlalu sulit untuk ia lakukan. Menggenggam erat tangannya adalah upaya yang bisa Johnny lakukan untuk menghilangkan sedikit rasa gugup nya. Sedikit merasa bersalah karena ia membuat Ten hanya terdiam menunggu Johnny berbicara sedangkan dirinya memikirkan apakah respon Ten terhadap ucapannya akan menyenangkan atau tidak. Dan jika ini terus terjadi, masalah nya tidak akan terselesaikan.

Johnny meminta waktu sebentar pada Ten untuk membicarakan sesuatu dengannya. Hal yang sebenarnya terlalu takut untuk ia ungkapkan karena tidak siap mendengar penolakan dari Ten. Mungkin Johnny salah, tapi memperbaiki yang salah, itu adalah hal yang baik, bukan?

"Hah.."
Johnny mengehela nafasnya tenang nya.

"Aku akan memulainya dengan pertanyaan."

Ten masih terdiam di kursi rodanya saat Johnny mulai berbicara. Masih pada tatapan nya yang lurus, bahkan tidak berniat untuk melirik Johnny.

"Apa kau membenciku?"

"Tentu tidak. Itu tidak akan terjadi." Ucap Ten yang akhirnya menolehkan kepalanya ke arah Johnny sambil tersenyum. Hanya beberapa detik, namun mampu membuat jantung Johnny berdetak dengan sangat cepat.

"Tidak apa jika kau membenciku, Itu adalah hak mu."

"Lantas, aku juga memiliki hak untuk tidak membencimu."

Johnny tersenyum miring karena ucapan Ten. Sudah terlihat bahwa Ten tidak peduli dan mungkin akan menolaknya sekarang.

"Aku tidak membencimu, hanya merasa kecewa." Ucap Ten lagi.

Oh tuhan..Johnny jadi makin merasa bersalah jika seperni ini. Suara Ten yang lembut dan lemah itu membuat Johnny ingin menangis. Tapi saat ini bukanlah waktu yg tepat.

"Maaf."

Ten tersenyum sesaat, lalu menoleh untuk menatap Johnny.
"Aku sudah memafkan mu." Johnny tersenyum tulus saat melihat senyuman indah Ten yang ia rindukan itu.

"Sekarang, cukup lupakan yang pernah terjadi." Ten menggerakan kursi rodanya dan berniat untuk pergi dari sana. Namun tangan Johnny menahannya untuk melakukan itu.

"Tunggu, kita belum membicarakan inti nya." Tahan Johnny.

"Bukankah hanya itu? Aku rasa tidak ada yang harus kita biacarakan, John."

"Aku mohon.."

Ten terdiam untuk ucapan akhir Johnny. Lalu ia kembali duduk tenang dikursi khususnya.

"Baiklah." Ucap Ten.

"Aku ingin memperbaiki semuanya." Ten menatap tidak percaya pada Johnny, dan setelahnya ia tertawa pelan karena ia mengira Johnny hanya bergurau.

"Jangan konyol."

"Aku serius."

Tapi dugaannya salah. Seketika mata Ten merasa menghangat dan siap mengeluarkan air mata. Ten tidak siap jika harus merasakan sakit hati dari apa yang Johnny lakukan padanya, lagi.

"Johnny..aku mohon berhenti membuat ku seperti ini." Masa bodo dengan reaksi Johnny, Ten sudah tidak bisa menahan perasaannya. Ya, ia menangis dihadapan Johnny.

Hug Me |°JohnTenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang