Satu

3.4K 354 101
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum dibaca. Happy reading 😊

.

.
***

POV Ae

Aku berdiri menungu Pete datang diparkiran, aku gelisah mengingat Pete sejak kemarin tidak menerima panggilan dan pesan yang kukirimkan. Baru saja aku kembali mencoba menghubunginya, tapi kekasihku yang manis itu tidak mengaktifkan ponselnya.

Aku cemas dan juga khawatir. Aku ingin memperbaiki kesalahpahaman Pete atas kejadian kemarin. Sejujurnya aku tidak pernah menaruh rasa sama sekali pada Champoo, rasa cintaku hanya untuk kekasihku—Pete.

Aku sudah berusaha menghindari pertemuanku dengan Champoo, tapi gadis itu selalu saja mencariku dikampus, bahkan dia sampai datang ke lapangan melihatku latihan.

Aku pun sudah mengatakan berulang kali sejak kejadian dimana aku menolongnya saat itu, bahwa yang kulakukan murni karna ingin menolongnya tanpa pamrih. Tapi Champoo selalu saja mendekatiku, padahal akupun sudah mengatakan padanya bahwa aku sudah berpacaran dengan Pete.

Sengaja kuberitahukan hal itu pada Champoo agar dia mengerti bahwa ada hati yang harus ku jaga, tapi wanita itu tidak pernah menggubris ucapanku. Dan kini tiba lah masalah puncaknya, Pete marah dan mendiamiku.

Ku lihat dari kejahuan mobil Pete sudah memasuki area parkir, aku pun menunggunya keluar dari mobil dan bersiap menuntaskan permasalahan ini padanya.

"Pete, aku ingin menje—"

"Ae. Maafkan aku, aku lupa mengisi baterai ponselku."

Aku terkejut dengan ucapan Pete, kukira kekasihku itu marah karna aku masih ingat bagaimana Pete menghindariku kemarin. Tapi Pete kini malah tersenyum padaku, seolah tidak ada sesuatu yang terjadi kemarin.

Aku memeluknya erat menyampaikan rasa bersalahku padanya. Yap, rasa bersalah karna aku tahu Pete saat ini pasti kecewa padaku dan sengaja tidak membahasnya dan membiarkannya menyimpan permasalahan ini sendiri.

Pete balas memelukku erat, dan aku pun mengantarnya menaiki sepedahku hingga ke depan gedung kampusnya.




POV Pete

Aku menyipitkan mataku tatkala melihat Pond berdiri bersembunyi dibalik pohon didepan gedung fakultasku. Ku hampiri dia setelah memastikan Ae sudah pergi dari lingkungan fakultasku.

Pond memberikanku sebuah flashdisk yang akupun tidak tahu isinya apa, aku bertanya namun Pond hanya memperlihatkan seringaiannya padaku.

Aku menggelengkan kepala, menolak flashdisk yang Pond berikan karna sejujurnya aku tidak tahu solusi apa yang dimaksud Pond dengan memberikanku flashdisk ini dengan perkataannya kemarin.

"Sudah terima saja Pete. Sudah kukatakan penyebab Ae sering bersama Champoo mungkin karna kau masih belum memberanikan diri untuk memberikan dirimu seutuhnya pada Ae. Buka isinya dan kau akan mengerti Pete apa yang Ae mau darimu."

Aku terdiam sambil mengigit bibir bawahku. Berpikir sejenak mengenai ucapan Pond padaku.

Aku tahu memang selama kami berpacaran, kami belum pernah sekalipun melakukan hubungan badan, yang pernah kami lakukan hanya berciuman itupun ketika kami sedang menonton dibioskop.

Ada rasa ketakutan hinggap dipikiranku, jika memang apa yang Pond katakan bahwa Ae melampiaskan nafsunya pada Champoo karna aku yang selama ini masih menutupi diri untuk disentuh lebih dalam oleh Ae.

Aku pun mengambil flashdisk itu dan segera memasukkannya ke dalam saku. Kulihat wajah Pond yang menyeringai menatapku dan akupun bergegas pergi masuk ke dalam gedung fakultasku.


The Punishment [Love By Chance Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang