Incubus 3 : Pregnant?!

14.5K 1.2K 25
                                    

2 minggu berlalu sejak bayangan itu terus mengelilingi Dain. 2 minggu terhitung pula, Dain merasa kalau ia selalu diikuti oleh seseorang, hanya saja Dain tidak bisa melihatnya. Belakangan ia juga merasa bahwa ada sesuatu yang aneh tengah terjadi pada tubuhnya. Dia jadi lebih mudah lelah, pusing, mual, juga nafsu makannya menurun. Setiap kali ia mencium bau masakan, dia pasti langsung muntah, terlebih saat di pagi hari.

Jadi, saat jam istirahat seperti ini Dain lebih memilih untuk berdiam diri dan tidur di kelas. Ia pasti kelelahan karena kekurangan waktu untuk istirahat.

“ Kau baik-baik saja? ” Suara lembut Momo berhasil menyapu pendengaran. Dain segera menegakkan kepalanya dan menopang dagu, ia mengangguk pelan sambil menatap Momo meyakinkan.

“ Bohong, kau sakit kan? ” Tanya Momo, ia adalah sahabat Dain jadi Momo pasti tau Dain seperti apa. Wanita sok kuat!

“ Kau sudah ke dokter? ” Tanya Momo lagi.

“ Belum, tapi aku akan pergi nanti. ” Kata Dain.

“ Kau sudah makan? ” Dain mendengus pelan lalu menggeleng.

“ Kalau begitu pas sekali. Aku bawa kimchi untukmu. " Momo membuka ranselnya lalu mengeluarkan sekotak kimchi yang masih hangat. Ia membuka kotak itu hingga aroma kimchi itu menguar.

Hoeekkk... Hoeeekk... Hooeekkk... ” Dain segera menutup mulutnya rapat sambil memegangi perutnya.

“ Dain weire? ” Tanya Momo panik sambil memegangi tubuh Dain.

“ Bisa tolong jauhkan itu? Belakangan ini aku mual saat mencium bau masakan. ” Katanya. Momo mengerutkan keningnya.

“ Mual? ” Tanya Momo memastikan dan dijawab anggukan oleh Dain.

“ Kau juga pusing? Nafsu makanmu turun? Kau mual di pagi hari? ” Dain melongo mendengar penuturan sahabatnya.

“ Dari mana kau tau? ” Tanya Dain.

“ Apa kau hamil? ”

YAAAKKK!!! KAU INI BICARA APA?! HAMIL BAGAIMANA?! AKU TIDAK PERNAH MELAKUKAN HUBUNGAN DENGAN PRIA MANAPUN! ” Pekik Dain dengan nafas terengah.

“ Hei, aku kan hanya bertanya. Kenapa kau berteriak? ” Kata Momo sambil mengerucutkan bibirnya.

Ck! Kau membuat suasana hatiku semakin buruk. ” Dain berdiri, meraih tasnya lalu melangkah pergi.

“ Hei Song Dain! Kau mau kemana? ” Kata Momo sedikit berteriak.

“ Pulang! ” Jawabnya sambil terus berjalan menuju pintu.

“ Tapi kita masih ada kelas! ”

“ Aku tidak perduli! ” Jawab Dain yang kemudian menghilang di balik pintu.

.
.
.

Dain duduk dengan gelisah di sebuah ruangan dokter wanita di Rumah Sakit. Semoga saja yang dikatakan Momo tadi tidak benar, lagipula Dain memang tidak pernah berhubungan dengan siapapun. Dia berani bersumpah akan hal itu.

“ Bagaimana hasilnya, dok? ” Tanya Dain saat seorang dokter wanita menghampirinya.

“ Kau dalam keadaan baik, aku tidak melihat penyakit apapun dalam tubuhmu. Dan berita baiknya adalah, kau hamil usianya memasuki akhir 2 minggu. ” Rasanya saat itu juga Dain seperti dihantam oleh ribuan batu. Tidak! Itu pasti salah! Dia tidak mungkin hamil!

“ H... Hamil? Tidak mungkin, tolong periksa lagi. Kau pasti salah kan? ” Kata Dain dengan mata berkaca-kaca.

“ Tidak, aku sudah memeriksanya sebanyak 2 kali dan hasilnya positif. ” Dain menyeka air matanya yang tiba-tiba meluncur. Dia mengangguk mengerti lalu berdiri dan pergi dari sana.

Ini mimpi buruk! Tidak mungkin ia hamil! Ia tidak pernah membiarkan pria manapun menyentuhnya. Kalaupun ia pernah melakukan hubungan intim, ia pasti akan mengingatnya tapi ini? Dain tidak mengingat apapun. Kecuali...... Dalam mimpi itu, tapi apakah mungkin mimpi itu bisa memberi efek bagi kehidupan nyatanya? Lalu? Siapa pria brengsek yang sudah menanam benihnya dalam tubuh Dain dan siapa yang akan bertanggung jawab?

.
.
.

Dain keluar dari kamar mandi cafe dengan sebuah testpack di tangannya. Dia benar-benar berharap kalau dokter itu salah, ia tidak boleh hamil. Bagaimana jika Ibunya tau, bukan hanya Ibunya, Momo, teman kerjanya, bahkan bosnya yang selama ini tidak Dain ketahui. Ya, berbulan-bulan selama Dain bekerja di sana, ia tidak pernah tau seperti apa wajah bosnya, bahkan namanyapun ia juga tidak tau. Konyol memang!

Dain duduk di lantai dekat lokernya, menunggu hasil dari testpack itu. Ia terus memejam, dan berdoa semoga ia tidak benar-benar hamil. Setelah ia rasa cukup lama, Dain membuka matanya pelan. Mengangkat benda itu tepat di depan matanya dan melihat 2 garis berwarna merah. Ia mendesah pelan lalu mengusak rambutnya frustasi.

“ Ini tidak mungkin. ”[....]



































Night...
Gimana menurut kalian? Vomment ditunggu ya^^
Annyeong 😘

Incubus [KTH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang