Incubus 5 : Fine

13.5K 1.2K 44
                                    

“ Terimakasih, Jimin- ssi. ” Kata Dain sebelum turun dari mobil Jimin.

Jadi, Jimin gagal bernegosiasi dengan iblis itu, jadi sebagai gantinya Jimin bersedia mengantar Dain kemanapun ia mau. Jimin juga bilang pada Dain kalau sebaiknya ia tidak mencoba kabur dari Taehyung karena itu hanya akan memancing kemarahan Taehyung. Dan yang pasti, Taehyung tidak suka pemberontak.

“ Hubungi aku saat kau pulang. Jaga keponakanku baik-baik. ” Kata Jimin sambil tersenyum.

Ne. ” Kata Dain lalu melangkah masuk.

Terkadang ia juga heran kenapa saat berniat mengakhiri hidup bayi dalam kandungannya, Dain selalu tidak tega. Itukah yang dinamakan hati seorang Ibu? Ya, anggap saja. Karena setiap Dain berniat menelan pil anti hamil, pasti ia akan muntah dan berakhir menangis kemudian batal menelan pil pahit itu tanpa tau penyebabnya.

“ Hai Dain. ” Sapa Momo yang kemudian merangkul pundak Dain.

Dain tidak merespon atau mengelak, hanya menatap lurus ke depan. Sesekali Dain menghela nafas saat merasakan sedikit rasa sakit di perutnya.

“ Kenapa wajahmu pucat? Biasanya kau selalu menebar senyuman. Kau sakit? ” Panik Momo.

“ Aku baik-baik saja. ” Bohong! Perutnya sangat sakit sekarang.

“ Momo! ” Sapa Ho Seok yang berjalan menghampiri mereka.

Dain memutar matanya malas, bukan karena Ho Seok tapi karena pria yang ada di belakang Ho Seok. Kim Taehyung.

Ya, Jimin sudah menceritakan semuanya. Ternyata, selama ini Taehyung juga berada di satu kampus dengan Dain hanya saja berbeda gedung.

Taehyung terus menatap Dain, mengawasi setiap gerak-gerik terkecil wanita hamil itu. Membuat Dain berdecak kesal dan bergidik ngeri sekaligus.

“ Kenapa kau menatap Dain seperti itu? Kalian saling mengenal? ” Tanya Ho Seok.

“ Tidak! ”

“ Ya! ”

Kata Dain dan Taehyung bersamaan dan membuat Momo bahkan Ho Seok bingung.

“ Aku tidak mengenalnya. ” Sahut Dain lalu melangkah pergi.

Tapi, baru beberapa langkah ia melewati Taehyung. Tubuhnya seakan dihantam puluhan ton batu. Ia berhenti mendadak, dan memegangi perutnya.

“ Kau baik-baik saja? ” Taehyung segera menghampirinya dan memegangi tubuh Dain yang hampir jatuh.

Ck! Aku baik-baik saja! ” Dain segera menepis tangan Taehyung.

Dain melangkah lagi, menghiraukan tatapan amarah Taehyung. Ia harus tetap berjalan sampai ke kelas, ia tidak boleh lemah. Tapi, tubuhnya berkata lain.

Baru beberapa langkah Dain menggerakkan kakinya, tubuhnya lebih dulu limbung. Matanya terpejam, Taehyung berlari panik dan menangkap tubuh itu agar tidak sampai menghempas lantai.

“ Dain!! ” Pekik Momo.

.
.
.

“ Bagaimana keadaannya? ” Tanya Jimin panik.

“ Dia terlalu banyak mengonsumsi obat hingga janinnya keracunan. Aku sudah menyutikkan obat, jaga agar suhu tubuhnya tetap panas hingga racunnya akan keluar melalui keringat. Jaga dia sebaik mungkin karena keadaan Ibunya melemah. ” Jelas sang dokter.

“ Baiklah, terimakasih. ” Kata Jimin lalu membungkuk sopan.

Setelah itu Jimin keluar dari kamar dan mengantarkan dokter itu keluar. Sekarang, hanya tersisa Taehyung yang masih setia duduk di sofa dan menatap Dain sayu.

Eungh... ” Tubuh itu bergerak sebelum kelopak matanya terbuka. Dain mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahya yang masuk ke matanya. Kemudian menatap sekeliling.

Tubuhnya terasa panas terlebih beberapa lapis selimut yang dia pakai dan pemanas ruangan yang dinyalakan membuat tubuhnya berkeringat.

“ Kau baik-baik saja? ” Taehyung mendekat dan duduk di sisi ranjang.

“ Ya. ” Jawab Dain seadanya.

“ Katakan dengan jujur, apa kau baik-baik saja? ” Tanya Taehyung sekali lagi.

“ Ya, pergilah. ” Jawaban Dain berhasil memancing emosi Taehyung, dia muak.

“ JANGAN MEMBUATKU MERASA SEPERTI ORANG BODOH!! Kenapa kau konsumsi obat itu?! ” Dain terkejut bukan main, ia tidak suka dibentak. Ia tidak suka diteriaki. Ia menangis.

“ Kau mau tau jawabannya?! KARENA AKU TIDAK PERNAH SUDI MENGANDUNG BAYI SIALAN INI!! Kau tau?! Kehidupanku sudah rumit, Ayahku menghilang dan aku hanya memiliki Ibu yang menaruh harapan besarnya padaku!! Dia menguliahkanku agar aku bisa menjadi orang berguna!! Bisa mengangkat derajatnya!! Kami bukan berasal dari keluarga kaya sampai aku harus membanting tulang untuk uang kuliah dan biaya kehidupan kami!! Tapi aku menghancurkannya!! Pertama, kau muncul dan meniduriku!! Kedua, kau membuatku hamil anakmu!! Dan... Hiks... Kau menghancurkanku!! Bajingan! ” Umpat Dain lalu membalikkan badan menjadi membelakangi Taehyung. Ia menangis dalam diam, sakit pada hati dan tubuhnya.

Taehyung merangsek naik, ia berbaring di belakang Dain. Mengulurkan tangannya dan memeluk Dain dari belakang. Mencoba menyalurkan kehangatan seorang iblis pada wanita dan anaknya itu lalu berujar pelan.

“ Maafkan aku. ” [....]



























Anyone stay here?
Okay, special tag today Puputkids yang selalu menanti upnya Tetet... Jangan lupa vomment yaw ❤
See ya next week^^

Incubus [KTH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang