Incubus 7 : Tell

11.5K 1.2K 98
                                    

Cahaya menyilaukan berwarna biru menyeruak masuk memenuhi indera penglihatan Dain, membuat wanita itu tidak kuasa untuk membuka mata.

Mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya. Samar-samar ia bisa menangkap sosok pria berambut hitam tengah menatap Dain cemas. Dain bahkan hampir pingsan lagi saat tau kalau pria itu bukanlah Taehyung, pria lain, siapa lagi makhluk tampan itu? Sekelebat bayangan makhluk mengerikan yang menyerangnya tadi secara otomatis memenuhi kepalanyam

Membuat Dain secara reflek berdiri dari ranjang dan mundur, mengambil jarak sejauh mungkin dari pria itu hingga tubuhnya menabrak meja di belakangnya. Menghiraukan setiap rasa sakit pada sekujur tubuhnya.

Hiks... SIAPA KAU?! Hiks... PERGI!! ” Teriak Dain yang kemudian meraih sebuah pisau buah yang ada di belakangnya.

“ Hei... Hei... Tenanglah, aku— ”

Hiks... Kau tidak akan bisa menjadikanku sebagai budakmu!! Tidam aku atau anakku!! ” Dain frustasi, ia bahkan berniat menyayat lehernya sendiri.

Sebelum tangan lain menerjangnya, merampas paksa pisau buah itu dan memeluk Dain erat. Ia menangis dan terus meronta, matanya terpejam erat, tidak mau melihat makhluk-makhluk aneh itu lagi.

Hiks.... LEPASKAN AKU!!! Hiks.... PERGI!!! AKU TAKUT!! ” Teriak Dain sambil memukul secara random, makhluk yang tengah memeluknya erat.

“ Hei... Dengarkan aku. Ini aku, Taehyung. Kau tidak perlu takut, aku di sini, kau aman. ” Taehyung menyelipkan helaian rambut Dain di belakang telinganya.

Taehyung mengerti, Dain pasti sangat ketakutan. Itu terlihat dari perubahan sikapnya. Dain membuka matanya pelan, mata basahnya menatap Taehyung sayu.

Hiks.... Tae— ” Belum sempat ia lanjutkan tubuhnya sudah terlebih dulu terkulai lemas dalam pelukan Taehyung.

Taehyung segera membopong tubuh Dain dan membawanya kembali ke atas ranjang. Sementara itu, pria lainnya tengah menatap Taehyung dan Dain dalam diam.

“ Siapa dia? ” Tanya Dain saat ia sudah berhasil kembali berbaring tenang.

“ Dia Jungkook, adikku. Dia yang menyelamatkanmu tadi. Kau tidak perlu takut, malam ini, kami bertiga akan menjagamu. ” Setidaknya Dain bisa bernafas lega, ia tidak merasa gelisah ataupun panik lagi.

“ Tidurlah, Jungkook akan menjagamu. Aku akan pergi sebentar. ” Taehyung tersenyum hangat lalu beranjak dan melangkah pergi tapi dengan cepat Dain menahan lengan pria itu.

“ Kau mau menemui makhluk itu? Jangan lakukan, kumohon. ” Kata Dain cemas.

“ Tidak, kau tidak perlu cemaskan apapun. ” Taehyung mengelus tangan itu pelan lalu pergi dari sana.

Dan sekarang, suasana mendadak canggung. Jungkook menatap Dain sesaat lalu melangkah pergi.

Eum... Jungkook- ssi. ” Panggil Dain yang sukses membuat pria bergigi kelinci itu menoleh.

“ Bisa kau temani aku saja? A... Aku takut kalau— ”

“ Baiklah. ” Ujarnya lalu duduk di sisi ranjang.

“ Bagaimana bisa kau ada di antara kakak-kakakku? ” Akhirnya, Jungkook lah yang mencairkan suasana.

Dain menghela nafas berat lalu bangkit untuk duduk dan menatap keluar jendela. Mengingat kejadian pertama saat ia bertemu Taehyung bukanlah hal yang mudah bagi Dain, ditambah lagi, Ibunya belum mengetahui masalah kehamilannya.

“ Aku juga tidak tau. ” Ujar Dain.

“ Semuanya terjadi begitu saja, Taehyung masuk dalam kehidupanku dan merusak semuanya termasuk masa depanku. Kadang aku juga heran, kenapa harus aku yang terlibat? Bahkan diluar sana banyak wanita yang bisa kalian jadikan boneka kan? Lalu kenapa harus aku? ” Kata Dain lalu tersenyum miris.

“ Karena memang kau yang sudah ditakdirkan. Mau kuberitahu sesuatu? ” Perkataan Jungkook itu mampu membuat Dain penasaran hingga akhirnya ia setuju.

.
.
.

“ Kau lihat akibatnya kan? Mereka mencium aroma tubuh anakmu! ” Raut wajah Jimin terlihat sangat datar dan tegas.

Sementara 2 adiknya masih terdiam di sofa hitam ruangan kerja Jimin. Ia sangat marah karena kecerobohan Taehyung.

“ Andai kau bisa menunggu sampai beberapa bulan lagi saat bulan purnama, Dain tidak akan diburu seperti ini! ” Tambah Jungkook.

“ Aku tau apa yang kulakukan, aku memang sengaja menanam benihku lebih awal, kau tau Grace tidak bisa menunggu selama itu! Kau tidak bisa memikirkan Dain, Grace juga harus kau pikirkan! ” Ucap Taehyung tegas.

“ Lalu kau pikir bagaimana perasaan Dain saat dia tau bahwa kau lebih mementingkan istrimu yang di sana?! Kuingatkan kau hyung, DAIN JUGA ISTRIMU! Dia hanya belum mengetahuinya! ” Jungkook yang mulai geram, segera berdiri dan menatap nyalang pada sang kakak.

“ Kenapa kau marah begitu? Dain tidak mengetahuinya? Kau marah seolah kau tidak suka, atau jangan-jangan kau mulai menyukainya? ” Taehyung tersenyum miring menatap sang adik.

“ TUTUP MULUTMU, HYUNG!!

Ceklek...

“ Kenapa kau berteriak? ” Kedatangan Dain membuat keluarga Kim itu terdiam seketika.

“ Ada apa? Kau merasakan sesuatu? ” Tanya Taehyung.

“ Jungkook- ssi, bisa kau temani aku sebentar? ” Tanpa melihat Taehyung ia segera mengalihkan pandangannya pada Jungkook.

“ Kemana? ” Tanya Jungkook.

Eomma menungguku di sebuah cafe, bantu aku menjelaskan semuanya. ” Baik Taehyung maupun kedua saudaranya merasa terkejut.

“ Pergi denganku, aku yang bertanggung jawab. ” Sahut Taehyung yang terus berharap semoga Dain tidak mendengar perkataan mereka tadi.

“ Kalau kau tidak mau, tidak masalah. Aku bisa pergi sendiri. ” Kata Dain lalu melangkah pergi.

Ada apa dengan Dain? Kenapa sikapnha berubah sangat dingin dan acuh pada Taehyung? Tanpa pikir panjang, Taehyung segera menyusul Dain. Sementara Jimin, ia menatap Jungkook yang tengah memandang mereka.

“ Kau beritahu dia? ” Tanya Jimin.

“ Tidak semuanya, hanya hal kecil. Bukan soal Grace. ” Kata Jungkook singkat lalu menghilang begitu saja dan itu, berhasil membuat Jimin mendesah pasrah.

.
.
.

Dain terus berjalan cepat, kini ia tidak takut makhluk-makhluk itu akan memburu bahkan membunuhnya sekalipun. Ia hanya ingin menyelesaikan semuanya, menjelaskannya pada Ibunya tentang apa yang terjadi selama 1 bulan ini.

“ Apa yang sudah Jungkook katakan padamu? ” Seperti kebiasaannya, pria itu muncul begitu saja di hadapan Dain.

“ Kebenaran. ” Katanya singkat lalu kembali melangkah. Bukan Taehyung namanya kalau ia puas dengan jawaban seperti itu.

Langsung saja Taehyung menarik tangan Dain hingga wanita itu berbalik dan menabrak dada bidang Taehyung.

“ Itu bukan jawaban! ” Tegas Taehyung yang berhasil membuat Dain geram.

“ LALU JAWABAN APA YANG KAU INGINKAN?! CUKUP!! MULAI DETIK INI, JANGAN PERNAH MENGUSIKKU ATAU KELUARGAKU!! AKU BISA MENJAGA DIRIKU SENDIRI!! ” Teriak Dain lalu menghentakkan tangan Taehyung kasar dan pergi dengan berderai air mata.






Karena kau spesial, kau berbeda dari orang kebanyakan. Takdirmu sudah tertulis dalam buku kami saat usiamu menginjak 10 tahun, namamu sudah bersanding bersama nama Taehyung dalam buku kehidupan kami. Harusnya, dia masuk ke dalam mimpimu beberapa bulan lagi, tepat saat bulan purnama. Tapi, aku tau Taehyung ceroboh, dia melakukannya sebelum waktunya. Kemungkinan bukan hanya werewolf yang akan memburumu, tepatnya vampir, phoenix, dan samael, mereka mengincar anakmu. ” [....]















Hai... New chapter, gimana menurut kalian? Kasih tau dong :") keep vomment ya ❤❤

Incubus [KTH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang