Incubus 12 : Gone

8.7K 1.1K 202
                                        

Dain tengah tergeletak lemas di lantai dengan keadaan kamar yang sangat berantakan. Pecahan kaca di sana sini, baju-baju yang berserakan di lantai, juga sebuah cermin yang sudah pecah dan tidak berbentuk.

Ia tergeletak lemah dengan satangan memegang sebuah botol kosong. Nafasnya terengah, terlihat begitu sesak dan sakit. Keringat membasahi sebagian besar pelipis dan keningnya. Matanya terbuka sedikit, seolah ia tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya.

Taehyung dan kedua saudaranya itu segera mendekati Dain dan bersimpuh di sampingnya. Taehyung meraih tubuh itu dan memangkunya.

“ Dain? Kau dengar aku? Dain? Kau bisa lihat aku? ” Taehyung terus berusaha mempertahankan kesadaran sang istri.

“ Aku akan panggil dokter! ” Kata Jimin yang segera berlari keluar dengan paniknya.

“ Dain apa yang terjadi? Kau merasakan sakit? " Sementara Taehyung panik, Jungkook meraih botol kosong di tangan Dain.

“ Obat tidur! ” Kata Jungkook.

“ Apa? ” Taehyung mengernyit bingung.

“ Dia overdosis obat tidur, hyung! Jangan banyak bicara dan lakukan hal yan seharusnya! ” Protes Jungkook.

Melihat Dain yang wajahnya sudah semakin pucat membuat Jungkook tidak telaten lagi. Segera saja ia meraih tubuh Dain dari Taehyung dan membawanya ke kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi, Jungkook segera menurunkan Dain. Membantunya berdiri dan menumpu tubuh wanita itu dengan satu tangannya. Sementara itu, tangannya yang lain dia gunakan untuk menekan tengkuk Dain, memaksanya menunduk di washtafle.

Setelah itu, satu tangan Jungkook bergerak memukul-mukul punggung Dain sekeras mungkin. Taehyung sempat terkejut melihat perlakuan kasar Jungkook pada istrinya. Jungkook terus memukul bagian punggung Dain sekeras mungkin sampai membuat Dain meringis kesakitan.

“ JUNGKOOK!! APA YANG KAU LAKUKAN?! ” Teriak Taehyung.

“ Yang seharusnya kulakukan! ” Sarkas Jungkook lalu memijat tengkuk Dain dan memukul-mukul punggung Dain lagi.

“ Ayo Dain, kau pasti bisa. ” Jungkook memukulnya makin keras sampai Dain terbatuk-batuk beberapa kali dan...

Hoeeekk...

Dain memuntahkan semua isi perutnya dan juga obat-obat yang belum sempat tercerna dengan baik dalam tubuhnya. Setelah memuntahkan semua isi perutnya, tubuh Dain melemas. Pegangannya pada kaca terlepas, kakinya tidak mampu berpijak pada tanah.

Tubuhnya limbung dan jatuh ke pelukan Jungkook dengan wajah pucatnya. Dengan sigap Jungkook membopongnya, membawanya melewati Taehyung dan Grace di ambang pintu.

“ Aku benar-benar tidak akan mengampunimu. ” Gumam Jungkook penuh kebencian.

.
.
.

Dan, di sinilah mereka sekarang. Duduk diam di ruang keluarga, pandangan mata Jungkook terus menyorot tajam pada sang kakak yang juga tengah menatapnya tidak kalah tajam. Mereka sengaja membiarkan Dain sendirian di kamar agar wanita itu bisa beristirahat setelah dokter memeriksanya beberapa jam yang lalu.

“ Kau lihat apa yang telah kalian perbuat? ” Akhirnya, setelah menimbang-nimbang, Jiminpun angkat suara.

“ Apa aku melakukan hal yang dapat melukai Dain? Tidak kan? Aku hanya bersikap, sewajarnya seperti yang harus kulakukan. ” Sanggah Grace.

“ Aku juga memiliki 2 istri, manusia dan incubus. Tapi Zefanya tidak bersikap sepertimu! ” Sungut Jimin.

“ Karena kau tidak mencintai istri manusiamu! Tapi Taehyung tidak! Dia mencintai Dain! ” Teriak Grace.

“ Aku tidak mencintainya! ” Sahut Taehyung.

“ Matamu mengatakan segalanya, hyung. ” Kata Jungkook santai.

“ Kenapa kalian terus mendebatkan masalah ini? Sudah kukatakan bukan? Cepat atau lambat, Dain akan mengetahui siapa aku. ”

“ Memangnya siapa kau? ” Mereka berempat tercekat, pandangan mereka seketika tertuju pada wanita yang berdiri di lantai 2 dengan mata berkaca-kaca dan wajah pucat pasi.

“ D... Dain? ” Cicit Taehyung.

Mereka bangkit berdiri dsn menatap Dain yang kelihatan begitu hancur. Dengan langkah perlahan Dain melangkahkan kakinya menuruni anak tangga. Ia segera berdiri tepat di depan Taehyung, sedikit mendongak agar bisa menatap langsung matanya.

“ Katakan padaku, siapa sebenarnya Grace? ” Lirih Dain.

Taehyung membisu, hanya menatap Dain dalam diam. Entah kemana sisi kasar dsn diginnya sebagai seorang incubus. Semenjak bertemu dengan Dain, ia menjadi sangat lemah, hanya pada Dain tentunya. Wanita itu mampu merubah Taehyung, sampai hal terkecilpun.

“ Jawab aku! Siapa Grace? ” Setetes air mata berhasil keluar dari mata indah Dain.

Reaksi Taehyung masih tetap sama, diam. Dain yang geram segera menarik kerah baju Taehyung kasar hingga sang empu sedikit membungkuk.

“ KENAPA KAU DIAM?! SIAPA GRACE, KATAKAN!! ” Teriak Dain penuh amarah.

“ Dia istri incubusku. ” Jawab Taehyung datar.

Saat itu, genggaman Dain pada kerah Taehyung terlepas. Ia menangis tersendu-sendu. Istri? Itu artinya, dia—

Untuk beberapa menit, hanya suara isak tangis Dain yang mendominasi ruangan itu. Kalau boleh jujur, Jungkook benar-benar tidak sanggup melihat Dain menangis seperti itu. Dain menghentikan tangisnya dan menyeka air matanya kasar. Ia kembali menatap Taehyung tajam.

“ Aku akan bilang pada Eomma, pernikahan ini tidak perlu terjadi! ” Dain segera melangkah, berjalan menuju pintu utama tapi Taehyung segera mencegahnya dengan berdiri di depan Dain.

“ Kau tidak bisa lakukan ini! ” Tegas Taehyung.

“ Kenapa tidak?! Aku tidak akan mau menikah denganmu! ” Teriak Dain.

“ DAN MEMBIARKAN ORANG DILUAR SANA MEMPERMALUKANMU?! JANGAN GILA!! ” Marah Taehyung.

Dain tersenyum masam dan kembali mengusap air matanya dengan punggung tangannya. Ia mengangguk mengerti.

“ Ini permainanmu? Baiklah, akan kuturuti! Lakukan yang kau mau dan aku akan melakukan apapun sesukaku! Kita akan tetap menikah! Tapi ingat satu hal, jangan pernah mengikatku dengan status pernikahan kita! Kau tidak memiliki hak atas aku! Dan aku, bebas menjalin hubungan dengan siapapun! ” Final Dain.

“ Kita lihat, dengan keadaanmu yang tengah hamil. Adakah orang yang mau mencintaimu dengan tulus? ” Taehyung tersenyum miring.

“ Persetan dengan keadaanku! Aku pasti bisa menemukan orang itu! Ingat, KAU TIDAK MEMILIKI HAK ATAS AKU ATAUPUN TUBUHKU! ” Dain menerobos Taehyung, keluar dan pergi entah kemana.

Jungkook menatap tajam Grace yang diam-diam tersenyum miring.

“ Kau yang memulai. Jadi jangan salahkan aku kalau suatu saat Dain tidak mau menyerahkan anaknya. ” Kata Jungkook lalu menghilang dari sana.

Jimin hanya bisa menghela nafas dan memijit pelipisnya yang terasa sangat sakit.[....]


























SURPRISE!!

Jimin puyeng guys gegara dedeknya pada nakal. Ada yang mau ngadopsi salah satu dari mereka? 😂 sok atuh ambil 😅😅

Ken curhat dikit boleh?
Jujur Ken tuh seneng banget punya readers kaya kalian. Kenapa?
Kemaren Ken sempet baca salah satu ff yang authornya tuh mau unpub cerita itu padahal ya ceritanya tuh bagus banget..
Kenapa dia unpub? Gara-garanya salah satu readernya dia ada yang komen dengan kata kasar dan malah maki-maki si author.
Dari situ Ken bersyukur karena kalian ga seperti itu, kalian ga pernah nuntut Ken harus begini begitu cast harus ini itu dan Ken apresiasi banget untuk hal itu..
So guys, makasih banyak udah mau support Ken dengan cara kalian yang menyenangkan ini.. Jangan pernah ninggalin kata kasar di lapaknya Ken, itu sakit loh! Karena bikin cerita ga segampang beli cilok di mamang-mamang SD 😂😂😂😂😂😂😂😂

Love you all 💜💜💜💜💜💜💜

Incubus [KTH] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang