하나

3.2K 69 1
                                    


Memiliki wajah tampan dan kekayaan tidak menjamin kebahagiaan itulah yang ia rasakan pria dewasa berumur 37 tahun yang sampai saat ini belum juga berkeluarga bahkan berpacaran saja belum pernah, ia tak tahu harus mencari kemana lagi seorang wanita idaman nya untuk ia nikahi menurutnya wanita semua sama saja mereka mata duitan dan manja.

"mengapa kau menatap ku seperti itu?" tanya suho saat melihat wanita mungil di depan nya sedang menatap nya
"saya hanya ingin bilang bahwa nanti jam 11 bapak harus menghadiri rapat bersama para klien dari korea"
"baiklah.." suho mengangguk mengerti belum sempat ia ingin bertanya padanya lagi ia sudah lebih dulu berjalan keluar dari ruangan
"benar benar wanita yang dingin"

"kau tahu pak suho sangat menyedihkan, lihat semakin hari semakin tambah keriput di wajah nya" kata salah satu karyawan perempuan
"ya, betul kasihan sekali dia seharusnya ia sudah memiliki anak di usia nya sekarang"sahut karyawan perempuan lain nya
"tapi aku dengar ada rumor yang bilang pak suho itu gay"
"heol?! Aku tidak percaya"
"sungguh, buktinya ia sampai sekarang tidak menikah bahkan pacar saja tidak ada"
"tapi mana mungkin? Ia adalah orang terpandang dan terpelajar di negara ini, menurut ku itu tidak benar..mungkin saja karna dia sangat tertutup jadi wanita enggan mendekati nya"
"aku berani bertaruh jika ia g-"
"Ekhmm.." deham irene
"kembalilah bekerja jika tidak ingin kalian di pecat" kata irene dengan tegas pada dua karyawan wanita itu tak lama kemudian mereka langsung keluar dari kamar mandi dengan wajah yang sedikit ketakutan.

Pukul 22.21

Irene pov

Aku pun bergegas untuk merapikan berkas berkas yang berserakan di meja kerja ku, karna ini sudah larut malam aku memutuskan untuk segera pulang. aku sudah terbiasa pulang selarut ini bahkan pernah pulang pukul 00.45 sendiri dengan mobil pribadi ku, karna aku merantau dari sumatra ke jakarta membuat ku terbiasa untuk hidup sendiri.

Ketika selesai membereskan meja kerja ku, aku pun mengambil tas dan berjalan keluar ruangan. Langkah kaki ku terhenti ketika melihat pak suho yang tak lain adalah bos ku yang masih setia berada di depan laptop, dia terlihat sangat lelah mungkin karna harus menyiapkan cabang baru di korea, namun kerutan di wajah nya tak menutupi ketampanan nya itu.

"maaf pak, sebaiknya anda harus beristirahat sekarang, saya tidak ingin mengganti jadwal anda jika nanti anda sakit"

Suho yang mendengarnya langsung beralih menatap ku, jujur aku sangat enggan melihat wajah nya, karna ia sangat menyedihkan di tambah lagi setelah aku mendengar para karyawan disini mulai membicarakan nya. aku tahu suho yang sebenar nya karna aku sudah bekerja cukup lama dengan nya dan juga perusahaan keluarga nya, namun hanya sebatas sekertaris dengan atasan maka dari itu aku selaku sekertaris pribadinya ikut merasakan iba.

"kau belum pulang?" tanya suho

"saya baru menyelesaikan jadwal untuk besok"

"oh..oke, apa kau pulang sendiri? "

"ya"

"saya antar kalau begitu, ini sudah malam karyawan disini juga sudah pada pulang"

"terimakasih, tapi saya akan pulang sendiri, saya membawa mobil kesini"

"yasudah kalau begitu..hmm tapi bolehkah saya menumpang dengan mu?"

Suho pov

Jujur pertama kali aku melihat nya ia sangat dingin sangat sangat dingin sorot mata nya seakan ingin menyantap siapa saja yang menatap nya, dia jarang sekali berbicara bahkan dengan karyawan wanita sekalipun, itulah alasan mengapa aku memilih nya sebagai sekertaris pribadi ku, tapi setelah berjalan nya waktu, aku semakin tahu sedikit demi sedikit kepribadian nya, ternyata ia sangat pengertian dan mandiri berbeda dengan wanita kebanyakan. Ia tepat waktu, tegas, dan juga cantik ya, dia sangat cantik dia adalah wanita tercantik yang pernah ku lihat di muka bumi ini.

MY HUSBAND IS CEO //surenenielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang