001

107K 1.2K 117
                                    

Malam ini Ibu membawaku ke sebuah tempat makan. Dan saat kami sudah duduk, Ibu menelepon seseorang.

"Aku sama Mentari udah nyampe," Ucapnya.

"Yaudah aku tunggu ya." Lanjutnya.

Tak Lama seorang Pria datang.

"Hi," Sapa Pria itu yang kemudian duduk di sebelah Ibuku.

Senyum melingkar di wajah nya ketika Pria itu duduk disamping Ibu tapi entah mengapa Ibu juga terlihat khawatir.

"Mentari, kenalin ini Aghi" Kata Ibu. Aku dan pria bernama Aghi itu bersalaman.

"Mentari." Kataku.

Kami bertiga pun makan dengan biasa. Walau dalam hati Aku bertanya Siapa dan Apa maksud tujuan Pria itu.

Tapi kalau dilihat lihat Dia Ganteng juga.

"Mentari, sebenernya Saya dan Ibu kamu ini udah menjalin hubungan yang cukup lama. Dan maksud perkenalan ini Saya ingin..."

Mereka saling menatap. Lalu mereka saling berpegangan tangan.

Aku tau maksudnya.

"Saya ingin melangkah ke tahap yang lebih serius lagi.... bersama ibu mu. Itu juga kalau kamu mengijinkan"

Ku tatap Aghi.

Bagaimana ini, Aku jatuh cinta pada pandangan pertama pada calon Papa tiriku.

"Mentari sayang, kamu ga perlu jawab sekarang. Karena Ibu tau kamu harus mikir dulu kan. Yang penting sekarang kamu udah tau hubungan kami"

Dalam makan malam itu aku tau Ibu bahagia.

Papa atau Aghi atau entahlah aku harus memanggilnya apa, terlihat sangat menyayangi Ibu.

.

Pulang nya aku menolak untuk pulang bersama.

"Ini bukan berarti aku ga setuju atau apa, tapi aku...."

"Iya Saya ngerti, yaudah hati-hati di jalan ya" katanya, Lalu mengecup kening Ibuku.

Di dalam perjalan pulang dengan Taksi Ibu bercerita.

"Men, Aghi itu baik banget sama Ibu. Aghi bisa nerima Ibu dan Kamu.."

"Bu, nanti aja ya ngomongin itu nya" Potongku.

Ibu tersenyum lalu menggenggam tanganku.

Kalau Aku bego ingin rasanya aku bilang Ibu akhirnya aku jatuh cinta. Tapi Aku jatuh cintanya sama Pacar Ibu.

Tapi ya sayangnya Aku gak sebego itu.

___

Besok Paginya, Aku terkejut melihat Aghi yang duduk di meja makan rumahku.

"Pagi Mentari," Sapanya. Aku balas dengan Senyuman.

Ibu datang membawa Nasi goreng dan Telur.

"Ini telur Mata sapi nya buat Mentari dan kamu. Telur dadarnya buat aku," kata ibu sembari meletakan telur itu di piring Aghi.

"Mentari juga sukanya makan telur mata sapi, sama dong sama Saya," Kata si Aghi ini.

"Ngga kok, Aku juga suka Telur dadar." Jawabku.

"Oh gituu," Aghi tertawa kecil.

Setelah selesai makan Aghi mengantarkanku ke sekolah karena katanya dia juga ada keperluan di dekat sekolahku.

Padahal aku tau ini salah satu cara pendekatannya dengaku.

Aghi menyalakan GPS mobilnya.
"Saya belum pernah kesana jadi ga tau jalan"

Pacar Ibu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang