006

41.2K 840 47
                                    

Dentuman musik keras menghantam telinga nya begitu Aghi masuk kedalam ruangan ini.

Aghi dan rekan rekannya melihat kesekelilingnya lalu mencari meja untuk mereka.

Karena merasa pengap dengan pekerjaannya, Aghi pun memutuskan untuk setuju dengan ajakan rekannya itu.

Ternyata disini juga sama saja.

Dia masih merindukannya.

Wajah, tubuh dan senyum gadis itu yang terus ada di kepalanya.

"Mentari?!!" katanya setelah melihat seorang wanita lewat dihadapanya.

"Hah?!... Mentari? Dimana?" Jawab rekan Aghi yang tidak sengaja mendengar perkatannya.

Aghi dengan cepat menghampiri dan meraih lengan wanita itu.

Wanita itu pun seketika langsung menoleh.

"Mentari?"

Mentari terkejut.

Aghi menarik lengan Mentari membawa nya keluar.

Kini mereka berdua berdiri berhadapan di sebuah taman dekat club itu.

Mentari menundukkan kepalanya.

"Waaa sekarang gue malah bisa denger suara nya," sahut Mentari.

Aghi masih memegang lengan dan menatap nanar wanita dihadapannya.

"Mentari..."

"Apa apa apa? Dari tadi Mentari Mentari terus. Stop manggil gue!" Mentari kelihatan sudah mabuk.

"Mentari kamu ngapain disana?" Tanya Aghi.

"Gue bilang jangan manggil gue terus... Gue jadi makin kangen kan jadinya!" bentak Mentari yang lalu menangis sembari jongkok di hadapan Aghi.

Aghi terkejut.

"Aaa hiks hiks Aghii... hiks hiks Aaa... hiks Aaaa aaa aa"

Aghi terdiam, terkejut karena Mentari ternyata sama merindukan nya seperti dia merindukan Mentari.

Aghi memeluk erat Mentari membawanya untuk berdiri.

"Aghiii.... Hiks... hiks... Jangan Nikah sama Ibu. Gue cinta sama Lo Ghii... hiks... hiks... plesea jangan Nikah sama Ibuu"

Aghi melepaskan pelukannya.

Lalu berjalan menjauh.

Mencoba membalikkan badannya agar tidak melihat Mentari lagi.

"Aghiii" panggil Mentari.

"Fuck!" Aghi meninju sebuah pohon dihadapannya.

"Aghiii" panggil Mentari lagi.

Tangisan Mentari menyayat Hatinya.

Aghi berbalik menghampiri Mentari.

Memeluknya.

Dan dengan tidak sadar Mentari langsung mencium bibir Aghi.

Air mata keluar dari mata Aghi. Perlahan Aghi pun mulai melumat bibir Mentari.

Ciuman pertama Mentari akhirnya jatuh pada Aghi. Yang merupakan Pacar Ibu nya.

-

Mentari terbangung ketika merasa terusik dengan seseorang yang tidur di sampingnya.

Ia pun membuka matanya.

Dimana ini? Ini kamar..... Rima. Batin nya.

Ia melihat ke sekeliling dan menemukan Rima di sampingnya.

Pacar Ibu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang