Tapi Ibu terlihat sibuk memegangi balon.
.
"Aryy!" pekik Rima saat melihat wajah Ary di layar ponsel.
"Hi, Happy birthday Mentari." katanya. Ary terlihat membawa sebuah cup cake dengan 1 lilin kecil.
"Eh ada si cimol juga," cimol itu Rima. Ary seneng banget manggil Rima Cimol karena Si Rima ini suka banget jajan Cimol kalo di sekolah.
"Haha, apa lu berani yaa!" sahut Rima.
"Eh Men, tiup lilin ucul nya. Jangan lupa make a wish"Aku pun meniupnya yang ditiup juga oleh Ary.
"Men, wish dari gue semoga elu bisa cepet cepet jatuh cinta biar lo bisa punya pacar terus ga jadi kamcong si Ibu,"
Ibu dan Aghi yang sedang memakan kue dan mendengarnya tertawa kecil.
"Eek lu Ry"
"Yaudah Men, gue ga bisa lama lama. Gue harus cepet2 balik ke takut ketauan si coach. Bye"
"Bye"~
Hari ini rencana nya Aku mau membeli persiapan untuk acara besok. Sebenarnya persiapan untukku pribadi. Karena untuk acara ulang tahun sudah diatur Aghi.
Aku tadinya mau ngajak Rima, tapi ternyata Rima harus menemani Abang nya ke luar kota.
Dan akhirnya aku mau ngajak Ibu.
Aku turun dari kamar menuju ruang tengah di bawah. Ibu terlihat sedang siap-siap pergi kerja."Ibu gak libur?" Tanyaku
"Engga. Kan emang bukan hari libur nya," jawabnya."Terus aku nanti pergi sama siapa bu? Bu minta libur aja dong,"
Tiba-tiba Aghi datang.
"Hi Men," sapanya. Kubalas dengan senyuman.
"Emang Rima kemana?" Tanya Ibu.Aghi duduk di sampingku.
"Rima pergi sama Abangnya,"
Ibu datang menghampiriku.
"Pergi sama Aghi aja. Hari ini ada acara di restoran, jadi Ibu ga bisa pergi."
"Mau kemana Men?" Tanya Aghi
"Be.. beli persiapan" jawabku gugup begitu mendengar perkataan Ibu.
Deg deg an deh jadi nya.
"Shopping maksudnya," bisik Ibu kepada Aghi.
Aghi dan Ibu tertawa kecil.
"Iya nanti di temenin. Sekarang saya antar dulu Ibu ya," lanjutnya.
"Kamu mandi gih," sahut Ibu.
"Ya." kataku.Dan mereka pun pergi.
Aku bergegas mandi. Karena seneng bisa pergi berdua dengan Aghi.
Sampai sampai aku bingung memilih untuk pakai baju apa, harus dandan seperti apa.
Date pertama?
_
Setelah cukup lama menentukan pakaian mana yang akan dia kenakan, akhirnya terpilihlah dress floral selutut.
Mentari pun keluar dari kamar, turun menuju ruang tengah yang ternyata sudah ada Aghi yang sedang duduk.
Aghi memberikan senyuman manisnya ketika Mentari tiba.
"Udah? Langsung aja yuk," katanya.
Mentari bingung. "Dari tadi?" Tanya nya.
Aghi mengangguk."Yaa, kira-kira dari satujam yang lalu." tambahnya
Aghi dan Mentari masuk kedalam mobil.
"Kok gabilang?"
"Udah saya panggil panggil tapi kayanya musik nya kegedean deh. Jadi ga kedengeran" jelasnya.
"Kenapa ga keatas aja?"
"Engga ah itu kan kamar Kamu. Saya ga berani,"
"Kemarin kan ke atas. Ko berani?"
"Kemarin kan sama Ibu kamu,
"Ohiyaa.."
.
Akhirnya Aghi dan Mentari sampai di sebuah tempat perbelanjaan. Mereka pun berjalan mulai menyusuri setiap outlet.
"Mau beli apa dulu?" Tanya Aghi.
"Beli sepatu dulu aja" jawab Mentari.
Mereka masuk ke outlet sepatu.Mentari pun memilih sepatu.
"Men coba ini," katanya sembari membawa sepasang sepatu berhak tinggi.
"Aku gabisa pake sepatu kaya gitu," tolak nya.
"Coba dulu aja kaya nya cocok di kamu" lanjut Aghi.
Mentari pun menyoba nya sambil tertawa malu.
Tiba-tiba Aghi terdiam.
"Ini ketinggian," kata Mentari sambil mencoba menjaga keseimbagan bandanya.
Aghi yang masih tersihir segera menyadarkan dirinya.
"Ahh iya cari yang lebih pendek aja kalo gitu.?"
Dan akhirnya pilihan jatuh pada sepatu rekomendasi Aghi yang lain.
Aghi dan mentari berlanjut mencari pakaian.
Mentari beberapa kali memperlihatkan baju pilihannya ke Aghi.Pilihan nya sedikit mengjutkan Aghi. Ia tidak menyangka Mentari akan memilih pakaian seperti itu.
Bagaimana gadis berumur 17 tahun itu sudah memiliki tubuh yang sempurna. Batin Aghi.
"Jadi bagusan yang mana?" Tanya mentari setelah mencoba semua pilihannya. Dan kini Mentari mengenakan mini dress tanpa lengan berwarna biru tua.
"Hmmm... Semuanya juga bagus" jawab Aghi.
"Laah"
"Beli semuanya aja. Semuanya bagus sih kalo di pake kamu"
Mentari yang mendengarnya malah Blushing.
Akhirnya Mentari membeli 2 dress. Setelah sedikit perdebatan dengan Aghi yang menyuruhnya membeli 5 dress yang telah Ia coba.
Secara harfiah sih Aghi yang membelinya, karena Mentari membayar belanjaannya dengan uang Aghi. Makanya Mentari memilih membeli 2 dress saja takut dimarahin Ibu kalau menghabisakn uang Aghi.
"Om.. lapar. Makan dulu yu" Pinta Mentari.
"Makannya di Resto aja ya. Soalnya saya ada janji lain. Sekalian tunjukin ke Ibu belanjaannya."
Mentari mengangguk.
Mereka berdua pun pergi ke Restoran Aghi.
"Selamat malam Pak," sapa para pegawai.
Rammy datang.
"Udah selesai?" Tanyanya.
"Bu laper," jawab Mentari.
"
Duhh, sekarang lagi full booking," jawab Ibu."Yaudah makan di belakang aja. Dirumah saya..Saya pergi dulu ya."
Aghi pergi, Mentari dan Ibunya masuk ke dalam Rumah Aghi yang tepat berada di belakang Restoran.
Ini pertama kali Mentari masuk ke dalam Rumah Aghi. Sementara Ibu mengambil makanan, Mentari keliling rumah.
Rumah ini wangi Aghi.
Aku suka.
Batin Mentari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Ibu [SELESAI]
Teen FictionKetika cinta tidak memandang usia dan status itu terjadi pada Ibuku, apa yang harus ku lakukan? SELESAI, JUNI 2019.