021

36.3K 755 50
                                    

Rammy tak percaya dengan apa yang telah di lihat nya.

Tangan nya bahkan terus bergetar walau sudah pergi dari tempat itu.

Begitu melihat Rumah Sakit yang berada di hadapan nya ini membuat Rammy tiba-tiba merasa lemas, Ia juga sudah tidak bisa lagi membendung air mata nya. Semua pikiran pikiran negatif itu terus berdatang di kepalanya.

______

"Aku mau ngomong sesuatu,"

"Jangan." sahut Aghi sembari menundukkan kepala nya.

"Aku gak tau harus gimana lagi, aku-"

"Saya dan... Rammy belum membicarakan hal kemaren itu, jadi... bisa kita bicarakan itu nanti?"

Mentari terdiam sejenak.

"Tapi aku-"

"Jangan katakan hal-hal yang terlalu sulit untuk kita bicarakan hari ini Mentari. Saya mohon." potong Aghi kembali.

"Tapi ini terlalu berat buat aku Ghi... Aku gak sanggup lagi," Mentari pun mulai menangis.

"Maksud kamu apa Mentari?"

"Kita ini selingkuh Ghi, kamu selingkuh di belakang Ibu... dengan aku... dan kalian mau menikah..." ucap Mentari sembari terisak.

Aghi meraih tangan Mentari.

"Look at me, kalo emang itu masalah nya... aku... aku gak akan menikah sama Rammy. I'l choose you."

"Kamu gila Ghi!!!" Bentak Mentari.

"Kamu pikir dengan gak jadinya kamu nikah sama ibu, kita bisa tetep berhubungan gitu?"

Mentari melepaskan tangan nya dari Aghi.

"Please... Mentari... what will i do if I don't have you?"

"Ghii..." lirih Mentari lalu berdiri.

"Saya mencintai kamu Mentari," Aghi lalu memeluk Mentari.

"Tapi... dia Ibu aku Ghi... aku gak bisa kalo harus kaya gini terus..." Mentari melepaskan pelukan nya Aghi.

"Mentari please..."

Sembari menangis Mentari perlahan meninggalkan Aghi, tapi kemudian langkahnya terhenti ketika Mentari membuka pintu dan melihat sosok wanita yang berdiri di hadapan pintu.

"Ii..ibu..."

Rammy masuk dan langsung menghampiri Aghi.

Mentari terduduk di hadapan Rammy.

"Rammy..."

"Buu... Maafin aku Bu..."



"Nikahin anakku Ghi."



.

.

Pacar Ibu [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang