3. HI! JAPAN!

193 14 1
                                    



===Please, Remember Us===

HI! JAPAN!


(ASHER POV)

Yosh! Aku dan Dylan sudah sampai di Jepang. Kami sampai saat siang hari, jadi kita masih bisa istirahat setelah menempuh waktu yang berjam-jam lamanya.

"Yosh!!! Akhirnya sampai juga!!!" Teriak Asher dengan bersemangat.

"Bisakah kau mempelankan suaramu? Kau akan menjadi pusat perhatian nantinya." Jelas Dylan sambil memasang headphone miliknya.

"Ups! Maaf aku tak bermaksud..." Ucapku yang memegang mulutku.

"Hm... Tak apa yang penting kau tidak berteriak sekencang tadi..." Ucap Dylan.

.

.

.

Aku dan Dylan pun mulai mencari Hotel dan kemumngkinan Kos-kosan ataupun rumah, yang uangnya memang sudah kami menabung bersama sejak pertama masuk SMK.

"Huh... lelah nih..." Keluhku sambil melihat matahari. Memang di jepang seharusnya tidak panas, tapi aku memakai pakaian yang sangat panas, wajar saja aku kelelahan dan kepanasan.

"Baiklah, kita akan pergi ke hotel kemudian, mencari pekerjaan, dan membeli rumah atau menyewanya." Dylan pun menulis dalam catatan kecilnya.

"Sejak kapan kau mempunyai buku itu?" Tanyaku.

"Entahlah, aku merasa sebaiknya direncanakan. Kemudian kita menjalani semua yang kita tulis. Seperti buku peraturan." Ucap Dylan.

"Baiklah..." Ucapku yang mengiyakan apa yang dikatakan Dylan.

"Hey Dyl..." Panggilku.

"Hm?" Dia pun menoleh kearahku.

"Apakah kau..." aku menghentikan pembicaraanku.

"Aku kenapa?" Tanya Dylan.

"..." Aku berfikir sejenak.

"Lapar?" Tanyaku.

"Baiklah, sedikit. Mungkin kita akan beristirahat dulu saja." Dylan pun duduk disampingku.

"..."

.

.

.

.

.


===Please, Remember Us===

HI! JAPAN!


04.32 PM

"Asher? Apakah kau sudah bangun?"

Seseorang masuk kedalam kamarku, saat itu aku sedang menyiapkan barang-barang untuk pergi siang ini.

"Hoit! Kenapa?" Tanyaku, yang rupanya itu adalah Layla.

"Apakah menurutmu, kau akan baik-baik saja disana nantinya? Bersama Dylan?" Tanya Layla.

"Tentu saja! Kau pikir anak laki-laki tidak kuat..." Aku berfikir sejenak. "Apa kau menyukainya?!" Tanyaku sambil melihat ekspresi Layla yang sangat khawatir.

"Memangnya kenapa? Semua orang pasti punya perasaankan?" Ucapnya sambil melempar bantal ke arahku.

"Katakan saja kalau kamu memang suka dek... kakak tau wajahmu itu..." Jelasku.

Tobot : Please, Remember Us | TAMAT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang