(Author : seperti yang Author katakan, Author bakalin lanjutin selesai ulangan. So... inilah dia... selamat membaca ya!)
.
.
.
.
.
(DYLAN POV)
Dylan K. Itu namaku. Jujur saja, aku tidak ingat masa kecilku. Aku masih penasaran tentang siapa aku ini sebenarnya, dan apa maksud K dibelakang namaku ini? Tidak ada yang menjelaskan semuanya. Aku hanya ingat terbangun dirumah sakit, dan perempuan itu bilang aku kecelakaan dan dia membantuku, dia juga mengatakan aku telah kehilangan ingatanku. Yah kemungkinan besar. Ingatanku hilang akibat sebuah kecelakaan, dan aku jadi tidak ingat siapa sebenarnya aku ini dan siapa keluargaku yang sebenarnya.
"Hoit! Dylan!" teriak seseorang yang membuyarkan lamunanku.
"Napa mbak?" Tanyaku sambil melepaskan headphone.
"Kamu yakin mau kuliah di Jepang? Lagiankan tiket kesana mahal..." jelasnya sambil duduk disebahku.
Aku pun membiarkannya terduduk disampingku yang jaraknya kurang lebih satu jengkal.
"Tenanglah Layla. Lagian Asher juga kuliah disana..." Jelasku.
( Author : Btw... author minta maaf tidak menjelaskan tentang Layla dan Asher di sini, yang jelas. Author akan jelaskan di next chappter.)
"Asher kuliah disana karena dia dapat dana..." jelas Layla.
"Tenanglah, aku yakin aku dapat beasiswa kesana. Lagian juga bentar lagi mau pembagian rapotkan?" Tanyaku yang kembali memasang headphone.
"Ya. Betul aja sih..." Layla pun menyerah dengan sikap dinginnya Dylan.
"Eh lay..." Aku pun memanggilnya sebelum dia pergi.
Aku pun melepaskan headphoneku lagi.
"Selama aku kuliah disana... kamu maukan? Mencari siapa sebenarnya orangtuaku? Dan asal-usulku?" tanyaku.
"Aku tetap bantuin kok. Lagi pula, kita kan teman!" ucap Layla dengan tersenyum.
Aku hanya tersenyum tipis, meskipun aku dan Layla teman dan aku juga tinggal dengan keluarganya. Bukan berarti aku bisa sedekat keluarga. Yah meski memang keluarganya ingin aku menganggap aku sebangai keluarga, bagiku itu sangat tidak sopan. Apalagi kalau aku hilang ingatan.
Aku mulai mendengarkan kembali lagu yang ada di headphoneku. Lagu ini menjadi lagu faforitku, meski durasinya pendek. Suka saja. Liriknya mudah dihafal dan nadanya terus terputar dikepalaku. Valian Heart. Aku suka lagu itu. Entahlah. aku hanya seperti pernah mendengarnya disuatu tempat.
(Autthor : Maaf ya kalau kalaian nggak tau ini lagu. Habisnya author masih penasaran lanjutan ceritanya Underverse. Udahlah abaikan saja lagunya kalau nggak mau dengar.)
"Hey Dylan!" Panggil seseorang.
"Hey... Z..." Sapaku.
"Sedang apa kau disini? Sendirian... apakah kau tidak masuk kedalam? Cuaca semakin dingin diluar sini. Bahkan mesin-mesinku bisa merasakannya." Jelas Z.
Z. Dia lebih mirip mobil canggih yang bisa berbicara. Tapi bagiku dia sudah seperti sahabatku, entahlah darimana aku mendapatkannya. Tiba-tiba saja dia muncul dihadapanku setelah kejadian kecelakaan hari itu. Meskipun begitu dia selalu membuatku tertawa dan bahagia. Walaupun dia ini mesin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tobot : Please, Remember Us | TAMAT ✔
Romansa[TAMAT] (WARNING!! -- ENDING GANTUNGIN DO YOU STILL WANNA READ THIS!? IF STILL WANT READ YOUR OWN RISK =) ) Dylan K. Anak yang hilang ingatan semenjak berumur 12 tahun. Setelah memasuki masa perkuliahan ia mulai mengingat potongan-potongan kecil di...