07 - None

518 76 0
                                    

Wajah dungu guru dihadapanku membuatku risih, ia sudah berdiri melongo disamping kursiku hampir satu setengah menit. Tapi tidak hanya itu, satu kelas menatapku persis seperti guru ini. Bahkan SeokMin dan SoonYoung yang mengaku sahabatku dan terus mengunjungiku di rumah sakit. Apa aku melakukan hal yang salah?

"Choi WonWoo," ujar guru itu akhirnya sadar dengan tingkah bodoh. "Ini cukup mengejutkan!" dan berlalu ke depan, "aku perlu waktu sebentar, anak-anak." Timpalnya dan kembali dengan wajah dungunya.

Aku menoleh kearah SeokMin dan SoonYoung yang masih terpaku sama bodohnya dengan yang lain lalu mengayunkan tanganku diwajah keduanya.

"Apa aku melakukan kesalahan?"

SoonYoung menggeleng kaku, "Tidak, hanya saja.." ucapnya menggantung di udara.

"Kau tak pernah sesopan ini pada siapa pun kecuali orangtuamu." Apa hanya itu? Aku tak pernah bersikap sopan? Sebenarnya diriku seperti apa? Aku jatuh cinta pada pria tampan yang misterius, cinta yang termasuk buta. Aku tak pernah bersikap sopan. Lalu apa setelah ini? Aku suka minuman alkohol dan kebut-kebutan di jalanan tengah malam.

Sudah seminggu aku terlepas dari penjara bernama rumah sakit, banyak hal yang dilakukan oleh keluargaku dan sahabatku untuk memancing memoriku. Namun tak satu pun berhasil dan tak satu pun ingatan yang menghampiri. Aku merasa putus asa, terlebih lagi jika aku seperti tertinggal dalam lubang dalam dan gelap. Tidak tahu apa pun, menunggu kematian untuk datang.

Pelajaran berlalu terlalu lambat, membuat ku hampir tertidur di kelas namun suara bel menyelamatkanku. SeokMin dan SoonYoung segera menyeretku ketempat kami biasanya menghabiskan jam istirahat dan ternyata hanya pinggir lapangan yang dengan pepohonan rindang.

Banyak murid yang menghabiskan waktunya hanya untuk duduk-duduk menyantap makanan ringan mereka dan yang lain memilih untuk bermain bola. Bisa kulihat dengan jelas beberapa murid terlihat enggan melewati tempat kami apa lagi duduk dengan kami. Padahal kerindangan pohon tempatku bersandar cukup lebar tapi aku akhirnya mengetahui ketika seorang siswa perempuan nerd terpaksa melewati kami untuk keluar dari lapangan ini. SeokMin dan SoonYoung adalah penguasa sekolah yang suka mem-bully. Anehnya, aku merasa bahwa itu hal yang normal. Sepertinya aku juga sama seperti mereka, penguasa sekolah yang semena-mena terlebih lagi aku baru tahu SoonYoung adalah pemilik sekolah ini.

Aku mengikuti pergerakan gadis nerd itu keluar dari lapangan setelah lolos dari SoonYoung dan SeokMin. Pandanganku langsung beralih ketika gadis itu berpapasan dengan MinGyu yang membawa dua kaleng minuman soda di tangannya.

Tanpa pikir panjang aku langsung mengejarnya dan menghentikan langkahnya. Ia terlihat kaget namun tersenyum canggung ke arahku. Kenapa harus senyuman canggung yang kuterima darinya? Apa dia tidak mengharapkan kehadiranku?

"WonWoo-ah, apa yang kau lakukan?" bisiknya, wajahnya menghadap lurus kearahku tapi matanya memperhatikan sekitar. "Tempat ini terlalu ramai. Apa JiHoon tidak menjelaskan tugas kami disini?"

Oh, ya, benar. Aku lupa soal itu. Aku hanya bisa menyengir kuda ke arahnya. Aku hanya seketika merindukannya dan hanya ingin menyapanya.

"Maaf, aku lupa. Aku hanya ingin menyapamu." Ujarku seraya memberi jalan padanya.

"Pura-pura saja percakapan kita sudah selesai." Suaraku terdengar jelas kecewa, dan ia menangkap hal itu.

"WonWoo-ah, aku harap kau mengingat penjelasan yang diberi JiHoon kalau kau terluka karena ikut campur masalah ini. Kau kehilangan ingatanmu karena pekerjaan kami. Kenyataan bahwa pihak musuh kini mengenali wajahmu sebagai orang yang menggagalkan rencana mereka, tidak memberikan dampak yang positif." Ujarnya kini terdengar marah.

Meanie | Who Are You [Remake By AnnKyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang