Sebuah belaian lembut di surai rambutku membuatku sedikit terganggu namun rasa aman dan nyaman membuatku membalikkan badan lebih menempel kepada seseoran yang membelaiku. Perlu waktu yang cukup lama hingga mata bisa menyesuaikan diri dengan cahaya terang disekitarku.
Ruangan bernuansa serba putih, the pure white room, menyapa mataku dan membuatku takjud dengan dekorasinya. Aku pun memakai pakaian putih begitu pula dengan seseorang yang membelaiku.
"Wake up sleeping beauty." Suara itu membuatku tersentak dan mendongak, menatap mata familiar yang selalu kuharapkan untuk menatapku penuh kasih sayang dan perhatian, Seorang Kim MinGyu.
"Tidurmu nyenyak?"
"MinGyu?" tanyaku tidak percaya, bagaimana caranya dia disini bersamaku? Diatas ranjang, membelaiku dan memanggilku dengan sayang?
"Tidurmu terlalu lama, aku takut kau tidak akan bangun." Ujarnya sedikit bersedih, ia mengeratkan rangkulannya. Aku bahkan tak sadar tangannya mengitari pinggangku dan dadanya adalah bantalan kepalaku. "Jangan pergi eoh. Aku tak bisa hidup jika kau pergi meninggalkanku."
"Aku akan pergi kemana kalau kau memelukku seerat ini." Balasku menjawab celotehannya meskipun banyak pertanyaan berputar diotakku. Salah satunya, sejak kapan dia se-loving ini padaku?
"Aku menyayangimu. Kumohon bangunlah!"
"Aku sudah bangun." Jawabku lagi, kenapa sepertinya dia tidak mendengarku.
"Maafkan aku."
"Untuk apa kau minta maaf?" seperti merespon pertanyaanku, MinGyu menurunkan kepalanya sejajar dengan wajahku dan mengambil tanganku, mengecup punggung tanganku lama. Rasanya wajahku memerah dengan semua sikap manisnya itu. Ia membuka matanya, menatapku intens dan membawa punggung tanganku menempel pipinya.
"Maafkan aku. Aku memang brengsek. Tapi kumohon, untukmu, aku akan berubah. Aku akan meninggalkan semua perilaku burukku." Ujarnya, air matanya terlihat menggenang dan akhirnya jatuh menuruni pipinya.
Tanganku yang bebas menghapus air mata itu dan balas membelai wajahnya.
"Terimakasih, MinGyu-ah. Kau memang yang terbaik."
"Maafkan aku."
"Berhentilah meminta maaf, kau tak mempunyai salah apapun"
"Maafkan aku."
"MinGyu, kau tidak salah apapun."
"Maafkan aku." Suaranya semakin lirih. "Maafkan aku."
Tidak tahan dengan rengekan permintaan maafnya, aku bangkit dan menatapnya sedikit terganggu dengan hal itu. "Kau tidak salah apapun! Untuk apa kau meminta maaf?"
Ia ikut bangkit dan kembali mensejajarkan wajah kami sebelum kecupan lembut mendarat di bibirku. Kya! Rasanya seperti terbang ke langit ketujuh dan mendarat di pelukan malaikat. Meskipun sedikit asin karena air matanya ikut menempel dibibirnya tapi setidaknya aku mendapatkan ciuman yang bahkan tak pernah kumimpikan.
MinGyu menjauhkan wajahnya dan membuatku kembali sadar, tangannya menangkup sebelah pipiku dan raut wajah penyesalan yang teramat dalam.
"Maafkan aku." Ulangnya lagi, sebal juga mendengarnya. "Maafkan aku karena tidak mempedulikan perasaanmu." Lanjutan kalimatnya membuatku terkejut.
"Maafkan aku karena berpura-pura tidak mengetahuinya. Maafkan aku karena aku mengetahui kalau kau mencintaiku sejak awal. Maafkan aku karena tidak meresponmu, seharusnya aku tidak membiarkan perasaanmu menjadi berlarut-larut. Sekarang aku sadar, aku juga merasakan hal yang sama denganmu WonWoo. Awalnya kupikir hanya rasa tertarik seperti biasanya yang terjadi dengan orang lain pada umumnya. Tapi, akhirnya aku menyadarinya. Aku mencintaimu, Aku Mencintaimu Jeon WonWoo. Kumohon, maafkan aku. Aku akan menjadi kekasih yang baik untukmu. Aku akan membahagiakanmu. Aku akan melindungimu. Aku akan berhenti menjadi brengsek untukmu, WonWoo-ah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meanie | Who Are You [Remake By AnnKyu]
Fiksi PenggemarKisah kasih sepihak WonWoo dengan dunia aneh keluarganya dan perjuangan hidupnya. . . . FanFic remake dengan judul yang sama yang di tulis oleh Author AnnKyu di FFN. Cast Meanie [MinGyu x WonWoo] SoonHoon [SoonYoung x JiHoon] JeongCheol [SeungCheol...