12 - Torture

480 68 3
                                    

Seluruh tubuhku terasa sakit dan bertambah sakit ketika rasa panas menyebar keseluruh tubuhku dengan cepat. Mataku terbuka dan aku bisa melihat wajah Baekho yang tersenyum sadis kepadaku. Nafasku pendek dan cepat, masker oksigen yang menutupi mulut dan hidungku saja tak bisa membantu rasa sesak yang ada. Bahkan jantungku berdegup kencang dan semakin sakit setiap detaknya.

Bunyi bip cepat dari monitor EKG juga membenarkan keadaanku. Rasanya sakit ini seakan bisa membuatku lompat dari ranjang dan menerkam wajah menyebalkan tepat di depanku ini. Aku menatap lurus ketika Baekho menaiki ranjang dan berbaring disampingku.

Keadaan MinGyu dan MingHao jauh dari kata baik, mereka terluka parah dengan darah mengering di wajah mereka masing-masing. Terikat di kursi menatapku dengan sedih. Apa yang dipikirkan ayah dan Hansol ketika mengirim mereka kemari dengan keadaan yang jauh dari baik?

"Choi WonWoo," panggilannya membuatku melirik sinis. "Namaku Kang Baekho, dan selamat datang di rumahku." Aku tak menjawabnya karena tenggorokanku kering dan aku meringis menahan sakit. Ia menegakan tubuhnya dan meraih kantung infusku yang menggantung tinggi di sampingnya.

"MinGyu, MingHao, dimana rancangan biocellnya?"

"Kami tidak tahu, MinGyu dan aku tidak tahu dimana rancangannya disembunyikan." Ucap MingHao yang menatap ngeri ke arahku dan Baekho. Tiba-tiba saja rasa sakit masuk melalui jarum infus membuatku berteriak dan meronta sebelum seseorang menahan tubuhku.

"Hentikan!" teriak MingHao, aku menatap kearah mereka. MinGyu menundukkan kepalanya dan aku bisa mendengar gemertak suara giginya ketika teriakanku mereda.

"Apa yang harus kuhentikan, MingHao? Aku bahkan tak menyentuh rambutnya sesenti pun." Tanya Baekho dengan jenaka.

"WonWoo bahkan tidak tahu siapa aku, dia kehilangan ingatannya Baekho-ssi," ujar MingHao dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya. "Dia tidak ada hubungannya sama sekali dengan hal ini."

"Kau salah, MingHao-ah" jawab Baekho menggelengkan kepalanya dan menarik tubuhku untuk bersandar di dadanya. "Choi Wonwoo, Putra Choi SeungCheol, kepala NIS sekarang. Kandidat terbaik untuk deretan ketua NIS selanjutnya. Punya pengaruh yang bahkan tidak disadarinya terlebih lagi," ia menarik daguku sehingga kepalaku menengadah dan menatap mata kejinya langsung. "kekasih dari Kim MinGyu, ketua fungsionalis NIS dan agen terbaik."

Baekho turun dari ranjangku, menghempas punggungku kembali keranjang dengan kasar, ringisanku kembali keluar. "Kau pikir orang-orang yang menjagamu hanya agen biasa MingHao-ah. Kepala Sekolah Pledis, Hans Chwe, nama asli Chwe Hansol, kode nama Vernon. Dia yang terbaik untuk agen lapangan, seorang analis elit, wajahnya yang tampan bisa digunakan untuk mengorek informasi, aktor yang luar biasa, penembak jitu dengan tingkat ketepatan 93% dan salah satu anggota dewan."

"Murid nerd Pledis, Lee Hoon, nama asli Choi Jihoon, kode nama Woozi. Ketua tim riset dan pengembangan senjata NIS, tim elit analis, kakak dari Choi WonWoo dan putra dari Choi SeungCheol, dan juga agen lapangan."

"Kekasihmu di sekolah, Han Jun hee, nama asli Kim MinGyu, kode nama Min9. Ketua fungsionalis NIS, salah seorang dewan juga, ahli teknologi dan kandidat terbesar untuk posisi pimpinan pusat." Ujar Baekho mengoceh seperti sedang membaca kertas profil tak kasat mata. Matanya menatap licik MinGyu yang sedang tertunduk. Ia berjalan mendekatinya dan memaksa wajah MinGyu untuk menatapnya. "Kau adalah agen terbaik dari yang terbaik, tidak punya perasaan, bertangan dingin, ancaman untuk semua pemegang kekuasaan NIS, tak ada yang bisa mengalahkanmu sampai akhirnya aku menemukan kelemahanmu. Kelemahan yang semua pria miliki tapi kau tak bisa menyembunyikannya dengan benar. Aku tak menyangka kau membiarkan Choi WonWoo membawa plakat besar namamu ditubuhnya tanpa penjagaan."

Dia menampik wajah MinGyu dan kembali mendekatiku, senyumannya membuatku bergidik ngeri. Aku tak bisa membaca cara pikirannya dan hal itu membuatku? Dia orang kedua setelah MinHyu yang tak bisa kuprediksi. Hal ini membuatku semakin takut dan rasa takut itu membuatku semakin kesakitan.

Meanie | Who Are You [Remake By AnnKyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang