Melihatmu lembut bagai membaca sebuah hikayat lama tentang seorang Putri cantik jelita.
Aku tertegun meresapi kata per kata dan mulai jatuh Cinta.
Membayangkan bentuk rupamu, lalu mulai terobsesi dengan dengan anganku sendiri.
Orang-orang bilang aku gila dan tak berlogika, tapi bukankah Cinta itu memang gila juga tanpa logika? Aku berhenti menggubris perkataan-perkataan kosong itu.
Mereka hanya sekelompok orang-orang dengki tanpa Cinta. Aku mulai menjadikan Kamu sebagai buku bacaanku, lagu yang ku dengar dan warna favorit ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan sebuah perpisahan
PoetryAdakah yang lebih menyakitkan dari sebuah perpisahan?