"Selamat pagi, Floana." Sapa Jaehyun saat Flo menaiki mobil milik lelaki itu.
"Pagi, Jae." Jawabnya, "boleh taro ini di kursi belakang?" tanya Flo mengangkat tas berisikan sepatu dan helmet untuk berkuda.
"Boleh, sini." Tariknya lalu menaruh rapih barang Floana disana.
Flo segera menarik seatbelt dan bersandar santai menikmati perjalanan, "udah sarapan?"
"Udah tadi, kamu?" tanya balik Flo pada Jaehyun.
"Belum, nanti aja disana sekalian."
Floana mengangguk, "suka berkuda dari kapan?" tanya-nya untuk memulai pembicaraan.
"Pertama kali belajar sih waktu SMA, tapi ga di lanjutin. Baru ada minat lagi akhir-akhir ini."
"Ouh."
Jaehyun menoleh sedikit, menatap Floana dengan pandangan lembut tanpa senyuman. "Flo, aneh sih. Tapi nyata aja rasanya."
"Hah? Apa?"
"Saya pengen nanya dong." Potongnya saat Floana menunggu jawaban dari pertanyaannya tadi.
"Silakan."
"Kalau ada laki-laki, mendekati perempuan lalu tiba-tiba mengajaknya kearah serius. Pandangan kamu gimana soal si laki-laki itu?"
Flo mengerutkan alis, menatap kearah Jaehyun. "Pandangan saya? Gimana yah, bingung."
"Sepertinya sudah cukup basa-basinya, saya to the point aja boleh?"
Floana tampak lebih kebingungan lagi, ia masih belum connect dengan pembicaraan ini.
"Saya bukan tipe orang yang suka muluk-muluk, apalagi tarik ulur. Saya benar-benar lelaki yang selalu ingin semuanya berjalan begitu cepat dengan sebuah keputusan."
"Lalu?"
"Pertemuan pertama saya dengan kamu sewaktu di kedai coffe itu, berlanjut sampai sekarang."
Flo mengangguk, "ya memang. Berjalan sampai sekarang, buktinya kita pergi bersama seperti hari ini dan kemarin."
"Saya menyimpan banyak rasa kagum untuk kamu Flo dan sudut pandang saya sebagai seorang lelaki, saya menaruh banyak rasa untuk kamu."
Sial, situasi paling menyebalkan. Ucap Flo dalam hati.
"Jae, Are you kidding? Berapa hari setelah kita ketemu, bahkan belum sampai satu minggu kita tatap muka. Kamu sudah menaruh banyak rasa? Sorry, but i don't believe it."
"Why?"
"Saya memaklumi kalau kamu menaruh rasa kagum untuk saya, mungkin saya melakukan sesuatu hal yang baik di mata kamu. Tapi untuk menaruh rasa, itu aneh. Aneh untuk saya, karena ini terlalu cepat. Saya tidak tahu kamu siapa dan kamu juga tidak tahu saya siapa, kenapa bisa menyimpulkan terlalu cepat bahwa yang kamu rasakan itu merupakan sebuah perasaan antara laki-laki dan perempuan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NAXOS | Jaehyun Jung
FanfictionIni bukan tentang kelemahan dari seorang pria. ♛「𝚜𝚞𝚖𝚖𝚊𝚛𝚢: 」♛ "Apa alasan kamu mempertahankan wanita itu?" Jaehyun menyunggingkan senyum, di sudut bibirnya. "Sekalipun di tawarkan 10.000 tambang berlian, atau di tawarkan sebuah tahta dengan ke...