Ini bukan tentang kelemahan dari seorang pria.
♛「𝚜𝚞𝚖𝚖𝚊𝚛𝚢: 」♛
"Apa alasan kamu mempertahankan wanita itu?"
Jaehyun menyunggingkan senyum, di sudut bibirnya. "Sekalipun di tawarkan 10.000 tambang berlian, atau di tawarkan sebuah tahta dengan ke...
Jangan lupa masukin cerita ini ke Perpus kalian yah....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kamu punya hobi apa, Ana?" tanya Jaehyun yang sedang fokus menyetir.
Setelah ajakan yang di berikan Jaehyun di coffe shop tadi, akhirnya Floana menyetujui ajakannya yang sebenarnya sedikit memaksa. Ia bilang kalau dirinya selalu makan sendiri dan meminta Flo menemaninya walau sebentar. Merasa kasihan saat mendengar alasan itu, Flo akhirnya menyetujui ajakan Jaehyun dengan raut wajah yang setengah tidak enak.
Ia tidak nyaman karena Jaehyun adalah orang baru yang ia kenal 2 hari lalu, sedikit canggung tepatnya kalau sampai harus makan malam bersama.
"Punya dong, akhir-akhir ini saya lagi punya hobi mengerjakan skripsi."
"Santai, bukan maksud hati mau ngatain kok." Ucap Jaehyun tertawa.
"Tuh kan ketawa!"
Jaehyun melambaikan tangannya pada Flo, "bukan-bukan. Saya ngerasa konyol aja kalau mahasiswa punya hobi 'mengerjakan skripsi'."
"Lebih tepatnya, memaksakan itu untuk menjadi sebuah hobi baru." Jelas Floana yang mendapatkan respon mengerti dari Jaehyun.
"Hobi sebenarnya apa?"
Floana berpikir sebentar, "kayaknya selama ini hobi saya yang paling sering dilakukan hanya, rebahan." Jawabnya jujur dengan ekspresi polos.
"Waw! Keren!"
"Responnya gitu banget, gaada kata-kata lain?"
Jaehyun kembali tertawa, "seharusnya saya yang bertanya. Kamu gaada punya hobi lain?"
"Saya? belum menemukan hal positif apa yang menjadi sebuah hobi." Ucap Floana menggidikan bahunya. "Jae, kamu punya hobi apa akhir-akhir ini?"
"Saya sedang suka berkuda."
Flo mengangguk, "keren. Hobinya ga males-malesan."
"Besok kemana?" Tanya Jaehyun menolehkan kepala menatap Flo yang sedang tersenyum.
"Belum punya rencana, kenapa?"
"Temenin saya berkuda yuk, pagi-pagi. Udaranya seger loh, lumayan dari pada rebahan mulu."
Floana tampak kebingungan, ia sangat ingin menolak. Tapi sungguh, Flo adalah orang yang tidak bisa menolak karena merasa tak enakan.
"Boleh, jam berapa?"
"Jam 7 pagi."
"Okey." Jawab mantap dari Flo yang mendapat balasan seukir senyuman dari Jaehyun.
Tiba-tiba Jaehyun menyodorkan benda persegi pada Flo, "nomor telfon." Ucapnya.
"Nanti aja, pas udah nyampe tempat makan." Floana merasa tidak nyaman kalau sampai harus mengotak-ngatik benda privasi milik orang lain. Ia takut mungkin nanti ada notif atau lainnya, yang bersifat rahasia tapi malah terlihat oleh Flo secara tidak sengaja.
