Tuhan, kali ini aku ingin bertanya.
Apakah ini adalah sebuah takdir? Atau hanya kebetulan?
Di hari yang panas nan terik ini, aku lebih memilih menghabiskan waktu sebelum jam kuliah lain, di bawah sebuah pohon.
Sumpah, aku sama sekali tak menguntit, apalagi mengikutinya, meskipun rasa ingin tahu ini begitu besar. Aku tak se-nekad itu, kau tahu.
Dan disinilah, di sisi pohon yang berbeda, aku duduk berselonjor sembari mendengarkan musik melalui earphone.
Tanpa tahu, di sisi pohon yang lain, dia sedang membaringkan tubuhnya. Tertelungkup dengan isi tas yang berserakan, seolah bukan hal penting. Ku tebak, Ia pastilah orang yang ceroboh.
Katakan aku penakut, katakan aku bernyali ciut. Aku memilih untuk segera beranjak dari sana.
Sampai pada akhirnya kedua bola mata itu lagi. Menatapku dengan penuh tanya, aku yakin.
Sekali lagi, aku begitu bodoh. Dia tersenyum simpul, tapi tak ku balas. Memang benar-benar bodoh.
Dia manis. Dia membius.
Dia ceroboh.
Tapi aku lebih ceroboh.
KAMU SEDANG MEMBACA
toujours [minghao]
Fanfiction𝑰𝒇 𝒚𝒐𝒖 𝒇𝒂𝒍𝒍 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒕𝒉𝒆𝒊𝒓 𝒔𝒐𝒖𝒍 𝒃𝒆𝒇𝒐𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒕𝒐𝒖𝒄𝒉 𝒕𝒉𝒆𝒊𝒓 𝒔𝒌𝒊𝒏, 𝒊𝒕'𝒔 𝒕𝒓𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒗𝒆- ©junslut 2018