"Kalau begitu kau sangat penakut."
"Apa bedanya denganmu?"
"Minghao, hentikan.. Tidak lucu."
"Hahaha.. Imut sekali.."
"Minghao, berhenti mencubiti pipiku."
Kali ini aku percaya akan 'kata orang'. Bahwa akan ada akhir yang bahagia di semua cerita, jika memang kau ingin begitu.
Tak bisa ku sanggah apapun lagi, karena berada disisi Minghao adalah jawaban dari segalanya.
Tuhan benar-benar mendengarkan segala permintaan kecilku, yang ku kira akan tenggelam diantara permintaan-permintaan yang lebih besar nan penting milik orang-orang lain.
Dan untuk bonus, aku dicintai oleh Minghao dengan tulus.
Cinta pertamaku.
Hal yang sebelumnya bukan apa-apa, menjadi sesuatu yang akan di-selalu-kan.
Jika boleh ku ucapkan satu permintaan lagi pada Tuhan, aku ingin Minghao terus bersamaku.
Terus bersama, saling mencintai.
Dan akan selalu begitu.
"Lin Yanyan.."
"Ya?"
"Jangan pernah tinggalkan aku sendirian."
"Tidak akan, Minghao.."
END
KAMU SEDANG MEMBACA
toujours [minghao]
Fanfiction𝑰𝒇 𝒚𝒐𝒖 𝒇𝒂𝒍𝒍 𝒊𝒏 𝒍𝒐𝒗𝒆 𝒘𝒊𝒕𝒉 𝒕𝒉𝒆𝒊𝒓 𝒔𝒐𝒖𝒍 𝒃𝒆𝒇𝒐𝒓𝒆 𝒚𝒐𝒖 𝒕𝒐𝒖𝒄𝒉 𝒕𝒉𝒆𝒊𝒓 𝒔𝒌𝒊𝒏, 𝒊𝒕'𝒔 𝒕𝒓𝒖𝒆 𝒍𝒐𝒗𝒆- ©junslut 2018