Tipsy

204 33 0
                                    


Ku ikuti langkah kakinya, kemana dia pergi.

Kali ini aku menguntitnya. Tak ku pedulikan hal apapun lagi selain dirinya, untuk saat ini.

Dia berbelok ke dalam sebuah pub. Tempat yang belum pernah sama sekali ku datangi.

Sekacau apakah Minghao, sampai Ia masuk ke tempat ini?

Bodoh, harusnya bisa ku tanyakan itu pada orangnya secara langsung.

Bukannya seperti ini, mengikuti tak tentu arah. Melihat sosok itu hancur di balik gelas whiskey, tanpa bisa melakukan apapun.

Aku mulai merutuki diriku sendiri saat Minghao berjalan gontai menuju kerumunan orang-orang setengah sadar yang tengah bergoyang tidak karuan.

"Xu Minghao!"

Apa ini? Benarkah aku sedang sadar?

Tidak ada sautan, karena aku tahu suaraku akan tenggelam diantara dentuman keras musik pub ini.
Dan kali ini kakiku yang mengambil alih. Berlari tanpa komando menuju Minghao, meraih tangannya, menariknya menjauh dari sana.

"Ku mohon, jangan sakiti dirimu.."

Oh, apalagi ini? Bibir sialan ini masih saja berujar hal-hal gila.

Bisa dipastikan pria ini sudah mabuk. Dia menyandarkan kepalanya ke bahuku, seiring dengan aroma aneh yang menguar dari pernapasannya.

Sadarkah aku jika saat ini Ia begitu dekat?

Ku biarkan kedua tangannya melingkari pinggangku, serta segera aku membalas dengan memeluk tengkuknya.

Aku belum meminum minuman apapun disini, tapi aku merasa seperti sudah mabuk.

Aroma rokok, whiskey, dan parfumnya beraduk menjadi satu.

Aku suka.

Sangat suka.

toujours [minghao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang