Joyful

213 32 2
                                    



Waktu berlalu. Sekarang aku adalah kekasih Minghao.

Entah harus menjelaskan seperti apa. Dia adalah pria yang baik.

Aku sering membuat masalah padanya. Yang paling parah adalah merusak lukisan yang akan Ia letakkan di pameran.

Tapi tak ada perlawanan darinya. Dia selalu memaafkan kekuranganku.


Soal sifat, Minghao seperti sebuah cermin bagiku. Kami sangat mirip.
Apa yang aku sukai, itulah yang dia sukai. Apa yang tak ku sukai, itu pula yang tak Ia sukai.

Namun soal kehidupan, yang ku tahu sampai saat ini, Minghao cukup bermasalah.

Kedua orangtuanya bercerai. Ibunya berada di Paris. Ayahnya menikah lagi dan memiliki keluarga lain. Itu sebabnya terkadang pria ini terlihat menyedihkan.

Tapi aku tak memikirkan itu. Aku tak ingin tahu seperti apa hancurnya Ia. Yang ku tahu dan ku ingin lakukan adalah, selalu disisinya. Memberikan pertolongan secepat mungkin sebanyak yang Ia butuhkan.


Ya, hitung saja ini adalah penebusan atas hari-hari kemarin, saat aku tak bisa berbuat apapun untuknya, dan hanya melihat saja saat dia menangis.

Aku mencintainya.

Yang akhirnya tersampaikan.










"Yan, apa ini jelek?"

"Kau memotong rambutmu?"

"Ya. Membuang sial."

"Itu bagus. Kau terlihat tampan."

toujours [minghao]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang