11

1.4K 179 25
                                    

"Tidak seorang pun siap dengan perpisahan, namun setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan."

***

Taehyung terus menghubungi Irene dan mengirimkannya pesan, namun tidak ada balasan sama sekali.

Perasaan Taehyung diselimuti rasa khawatir, karna Irene tak kunjung ada kabar.

Taehyung mencoba untuk menghubunginya sekali lagi. Saat Taehyung mencoba menghubungi Irene, terdengar suara ponsel yang berbunyi dari arah kamar mandi, dan jelas ringtone ponsel itu adalah milik Irene.

"Sayang, apa kau ada didalam?" Taehyung mengetok pintu kamar mandi itu, tidak ada jawaban sama sekali, seperti tidak ada orang didalam. Namun ponsel itu terus berbunyi.

Karna rasa khawatir yang sudah menyelimutinya sejak tadi, Taehyung memberanikan diri membuka pintu kamar mandi itu, namun sayangnya dikunci dari dalam. Taehyung kembali mengetok dan memanggil Irene namun masih tidak ada jawaban. Pada akhirnya Taehyung pun mendobrak pintu kamar mandi itu.

Taehyung berjalan ke arah sumber suara ponsel di balik tirai.

Dibukanya pelan tirai itu, setelah tirai itu ia buka, ia memundurkan langkahnya, ponsel yang berada ditangannya terjatuh, tubuhnya melemah, tulang-tulangnya terasa tidak memiliki energi untuk menahan tubuhnya hingga membuatnya terduduk dilantai.

Taehyung menekukkan kakinya, nafas nya seakan terhenti, air mata sudah mulai membasahi pipinya.

****

2 jam sudah lamanya Taehyung diam ditempat tanpa bergerak sedikit pun, pandangannya lurus kedepan, ke bathtub itu.

DRTTT..
Ponsel Taehyung bergetar menandakan ada panggilan masuk, namun ia mengabaikannya.

"Taehyungㅡ AAAAA..." ponsel Sinb terjatuh dari genggamannya, Sinb menutup mulutnya dan memundurkan langkahnya, matanya membulat terkejut.

Seorang wanita yang sudah tidak sadarkan diri berada didalam bathtub. Wajahnya tenggelam di air yang sudah berubah warna menjadi merah, tali yang mengikat lehernya dan sayatan dibagian urat nadi.

Sinb langsung menghubungi polisi dan juga ambulance.

****

Polisi dan ambulance datang di waktu yang bersamaan.

Taehyung benar-benar tidak kuat menahan air matanya, ia sangat berharap ini hanyalah mimpi buruk. Namun sayangnya ini adalah nyata, kenyataan yang sangat menyakitkan.

Sebelum jenazah dibawa ke Seoul Hospital untuk di otopsi lebih lanjut, Taehyung meminta izin sebentar untuk melihat wajah kekasihnya yang sudah menutup mata untuk selamanya itu.

Ia meraih tangan Irene, digenggamnya kuat. Air matanya kembali meluncur keluar dari pelupuk matanya. Taehyung mencium kening Irene dengan lembut untuk yang terakhir kalinya.

Sinb sangat iba, ia memegang bahu Taehyung mencoba untuk menenangkan Taehyung, namun tangannya ditepis kasar begitu saja.

"Kau pasti senang sekarang." ucap Taehyung sambil mengusap air matanya.

"Apa maksudmu? Bagaimana bisa aku senang saat ada yang berduka." ucap Sinb, ia benar-benar tidak mengerti kenapa Taehyung bisa berbicara begitu kepadanya.

Taehyung hanya diam menatap Sinb tidak suka.

"Permisi, apakah kalian mengenal orang yang bernama Taehyung?" tanya polisi itu menghampiri mereka.

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang