18

1.4K 188 24
                                    

Disini lah Sinb, diperusahaan besar milik keluarga Kim, keluarga yang sudah menjadi keluarganya. Taehyung mengusirnya, apa boleh buat Sinb pun keluar dari perusahaan itu.

Sinb berjalan dengan sendu, tujuannya saat ini adalah menuju halte bus. Pandangannya kosong, berjalan dengan fokus mata menatap kebawah.

"Aaa...ARGHH!!" pekik Sinb, ia meringis, merasa bahwa tubuhnya terhempas sangat keras, seperti ada yang menariknya hingga terjatuh.

Sinb membulatkan matanya seraya terkejut, matanya mendapati seorang pria yang tidak sadarkan diri dengan keadaan yang dipenuhi darah dibagian kepala dan hidungnya.

"JUNGKOOK!" Sinb lantas berteriak histeris menghampiri Jungkook, orang-orang yang berada tidak jauh dari situ berdatangan, membantu keduanya.

***

Ya Tuhan semoga dia tidak apa-apa. Sinb terus berdoa dalam hatinya, meminta pada Tuhan agar Jungkook bisa melalui masa kritisnya.

"Sinb..." ucap wanita paruh baya yang baru tiba itu.

"Ahjumma..."

Ny.Jeon mengangguk dan berjalan mendekati Sinb dan memeluknya, Sinb membalas pelukan itu.

"Bagaimana keadaan nya?" tanya ny.Jeon, dapat Sinb lihat banyaknya butiran air mata yang membasahi wajah cantik wanita paruh baya itu.

"Dia sangat kritis, dokter masih memeriksanya." jawab Sinb lemah.

"Ya Tuhan, Jungkook anakku. Apa yang sudah terjadi..." Ny.Jeon terisak.

"Maㅡmaafkan aku," Sinb mulai terisak, "Semua ini salahku... Seharusnya aku yangㅡ aku..."

"Sudah, semua ini musibah sayang." ucap ny.Jeon pelan, tanganya bergerak menghapus butiran bening yang jatuh dari bawah mata Sinb.

"Keluarga pasien?" tanya dokter yang baru saja keluar dari igd tempat Jungkook ditangani.

"Benturan itu menyebabkan luka besar dibagian kepalanya namun tidak cukup serius, tapi..."

"Akibat kecelakan itu pasien mengalami pendarahan dan juga kekurangan banyak darah. Dan stok untuk golongan darah pasien sedang tidak tersedia dirumah sakit ini, sedangkan pasien harus segara mendapat tranfusi darah dalam waktu paling lama 24 jam, jika tidak..."

"Ambil darah saya dok, golongan darah saya sama dengan anak saya."

Sinb dan ny.Jeon menoleh ke arah tn.Jeon, ny.Jeon kemudian kembali terisak lagi, Sinb berusaha menenangkannya dengan memeluknya.

Dokter itu mengangguk, "Baik tuan, sebelum melakukan tranfusi anda akan diperiksa terlebih dahulu."

"Baik dok." tn.Kim mengangguk.

"Doakan saja." ucap tn.Jeon mengusap lembut wajah ny.Kim.

***

Saat ini ketiga nya sedang berada diruang rawat Jungkook. Jungkook sudah dipindahkan keruang rawat satu jam yang lalu, tranfusi darahnya berjalan dengan lancar, namun Jungkook masih belum sadarkan diri.

Jungkook terbaring lemah, matanya masih setia tertutup rapat, kepalanya diperban, selang infus yang tertanam di dirinya dan alat bantu pernafasan dihidungnya.

Sinb memperhatikan raga Jungkook yang terbaring itu dengan lamat-lamat. Ia sangat menyesal atas kejadian yang menimpa Jungkook, jika saja Jungkook tidak menolongnya dan membiarkan saja Sinb yang tetabrak, pasti yang sedang terbaring di bangsal ini adalah Sinb.

"Jungkook masih mempunyai rasa padamu..." ucap ny.Jeon pada Sinb seraya mengusap pelan rambut hitam Jungkook.

Sinb diam, menunggu lanjutan kalimat yang diucapkan ny.Jeon padanya.

I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang