"Selamat tuan, istri anda hamil."
Sinb membulatkan matanya, kemudian beralih menatap Jungkook yang juga sedang menatapnya.
"Haㅡhamil?" tanya Sinb terbata pada dokter itu.
"Iya nyonya." dokter itu tersenyum, "Usia kandungan anda sudah memasuki 2 minggu."
Dokter Kim menjabat tangan Jungkook dan Sinb bergantian seraya tersenyum. "Sekali lagi selamat."
Sinb dan Jungkook hanya tersenyum kecil membalasnya.
"Saya akan berikan beberapa vitamin, dan saya harapkan agar nyonya tidak terlalu banyak pikiran karna itu sangat berpengaruh bagi janin anda."
Sinb mengangguk. "Baik dok, terima kasih."
"Jungkook, tolong antarkan aku bertemu dengan Taehyung, antar aku kerumahnya." pinta Sinb saat mereka sudah keluar dari gedung rumah sakit itu dan beranjak memasuki mobil.
"Untuk apa? Dia akan mengusirmu lagi nanti."
"Dia harus tahu, anak ini adalah anaknya." ucap Sinb seraya memegangi perutnya.
"Jadi itu anak Taehyung?"
"Apa maksudmu?"
"Ternyata kalian sudah melakukannya." gumam Jungkook yang masih bisa terdengar oleh Sinb.
"Apalagi ini Tuhan? Tidak bisakah kau membuatnya untuk tidak terus terikat dengan orang yang bernama Kim Taehyung?" Batin Jungkook.
Karna melihat Sinb yang memelas padanya, Jungkook menjadi tidak tega dan pada akhirnya mengantarkan Sinb untuk menemui Taehyung.
Mau bagaimana pun Taehyung harus tahu, anak yang berada di rahim Sinb adalah darah dagingnya, terlebih juga Taehyung masih berstatus sebagai suami Sinb.
Sebenarnya Taehyung sudah mengajukan perceraian untuk yang ketiga kalinya, tapi kalian tahu sendiri bagaimana Sinb? Dia terus menentang, bersikeras untuk mempertahankan pernikahannya, meski sekarang mereka sudah tidak tinggal satu atap lagi.
Sinb hanya perlu membiarkan Taehyung untuk sendiri dulu, dan nantinya ia akan mencoba untuk kembali lagi pada Taehyung.
Selama 2 minggu ini, semejak Jungkook menemukan Sinb yang pingsan dihalte,Sinb sekarang tinggal sementara dirumah sederhana milik keluarga Jeon, awalnya Sinb menolak karna tidak mau merepotkan dan lebih memilih untuk mencari rumah kontrakan, tapi ny.Jeon melarangnya, tidak membiarkan Sinb untuk sendirian diluar sana, ny.Jeon sangat menyanyangi Sinb seperti anak sendiri, dan ny.Jeon juga berharap jika Sinb akan kembali bersama Jungkook seperti dulu.
Sejak kejadian 2 minggu yang lalu, saat Jungkook menemui Taehyung, mereka sempat berdebat hebat dan berakhir dengan Jungkook yang mengundurkan diri dari perusahaan milik keluarga Kim itu.
Jungkook tidak sedih jika harus kehilangan pekerjaannya, ia akan sedih jika melihat orang yang ia cintai bersedih.
"Kau yakin akan menemuinya?" tanya Jungkook saat mereka sudah berada di depan rumah mewah milik Taehyung.
Sinb mengangguk, lalu menekan bel rumah itu.
Jungkook menghela nafas, berharap kejadian seminggu yang lalu tidak akan didapat Sinb lagi.
Saat Sinb berniat ingin mengunjungi Taehyung, sekadar ingin tahu bagaimana kabar suaminya itu. Namun, Taehyung mengusirnya lagi dengan kasar, bahkan dihadapan Jungkook, Jungkook saat itu sangat geram dan ingin menghabisi Taehyung saat itu juga, beruntung Sinb bisa menahannya dan mengalah untuk pergi.
Tak lama kemudian pintu itu terbuka, menampakan wanita paruh baya yang tidak lain adalah ny.Kim, ibu Taehyung. "Sinb?" ucap ny.Kim datar melihat kedatangan Sinb.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Sorry ; Kim Taehyung ✓
FanfictionBagaimana rasanya ketika kau kehilangan orang yang sangat kau cintai? Hilang dalam definisi pergi untuk selamanya. Sakit, sedih, hancur, putus asa, kehilangan semangat untuk hidup, itulah yang dirasakan oleh Kim Taehyung. Taehyung kehilangan wanita...