Adik

2.1K 240 167
                                    

"Yah, itu siapa?"

"Anak yang malang, mungkin kehilangan orang tuanya"

"Yah, ayo ajak dia pulang saja"

"Ngapain? Anak itu hanya pengemis biasa dan kita pasti akan kesulitan merawatnya"

"Tapi yah, dia terluka"

"Mungkin hanya dibuat-buat"

Terdengar suara dengan samar-samar, karena terganggu anak bersurai putih yang tertidur didepan sebuah toko piring membuka matanya.

"Ayah, lihat! Dia bangun" Ternyata suara tadi berasal dari seorang anak laki-laki bersurai biru raven yang sedang menggandeng lelaki bersurai putih keabuan.

"Ya Tuhan! Banyak sekali lukamu, nak" Lelaki yang dipanggil ayah itu mendekati anak bersurai putih yang terduduk lemas didepan toko piring.

"Kau tidak apa-apa? Mukamu pucat sekali, nak" Tanyanya.

Anak bersurai putih itu terkejut dan menganggukkan kepalanya gugup. Lelaki itu mengulurkan tangan besarnya, "Sepertinya kau terluka, mari ikut kami"

Anak bersurai putih itu kebingungan, ia bingung akan diterima ajakan orang yang baru saja mengajaknya ngobrol atau hanya tinggal diam disini dan menunggu ada yang datang lagi, atau pulang kembali kerumah busuk itu-

"Jangan takut, nanti pasti ayah belikan es krim" Anak bersurai biru raven seumurannya-mungkin lebih tua-muncul dibalik tubuh lelaki berambut putih keabuan.

"E-es krim?" Mata anak bersurai putih itu berbinar-binar tak percaya apa yang barusan dikatakan anak berambut biru raven.

"Ya, akan kubelikan es krim kesukaanmu" Lelaki bersurai putih keabuan itu tersenyum.

"Un!" Anak bersurai putih itu mengambil tas kecilnya dan menerima ajakan kedua orang itu.

"Namamu siapa? Aku Soraru" Anak berambut biru raven yang bernama Soraru memulai pembicaraan.

"M-mafumafu" jawab anak bersurai putih gugup.

"Matamu indah sekali, Mafu" Soraru menatap manik merah Mafu.

"Kukira mata merah itu menyeramkan" Mafu mengangkat bahunya.

"Haha sepertinya.. tapi ini beda, sangat indah" Soraru tidak bisa berhenti menatap manik merah Mafu.

"M-mata birumu juga indah kok, Soraru-san" Mafu tersenyum tipis.

"Oh ya? Bukannya aku terlihat seperti orang pemalas?" Soraru terkejut.

"Un! Biru adalah warna yang indah! Kuharap bisa memiliki mata berwarna biru sepertimu" Jawab Mafu riang.

"Kalian akrab sekali ya, padahal baru ketemu" Lelaki bersurai putih keabuan akhirnya angkat bicara.

"G-gak kok, yah!" Soraru tersipu dan memalingkan wajahnya.

"O-oh iya, ini ayahku, Luz.. Aku tak punya Ibu" Soraru kembali bicara pada Mafu.

"Ohh.. aku juga punya ayah dan ibu! Tapi.." Mafu menunduk.

"Hee? Kau punya orang tua? Mengapa kau disitu? Kau minggat?" Teriak Luz tiba-tiba.

"I-iyaa.." Mata Mafu berkaca-kaca.

"Dimana rumahmu? Kau tidak boleh melakukan hal seperti ini, nak.. lebih baik kau pulang" Luz kelihatan kesal.

"Tidak! Aku tidak mau pulang! Aku tidak mau disiksa lagi! Aku muak! Lebih baik aku mati daripada pulang!" Tangis Mafu buyar seketika.

Soraru yang melihat Mafu menangis, menghampiri Mafu dan berkata, "Ayah! Tidak baik menyakiti perasaan gadis kecil! Lihat dia menangis sekarang!"

Brother「Soramafu」| DISCONTINUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang