Rahasia Mafu

1.1K 108 60
                                    

Buat yang ngira ini rahasia yang readers gatau, hontou ni sumimasen deshita><;


|
°
|
*

Mafu langsung menoleh dengan netra yang berbinar-binar, "Berarti aku sudah sembuh?"

Soraru menggaruk dagunya, "Mungkin.. tapi kau masih perlu istirahat"

"Kalau begitu.."

Bocah albino itu memosisikan tubuhnya menghadap Soraru.

"Mafu bisa kasih tau nii san rahasia Mafu kan?"

♡♥♡♥

Anak bersurai raven itu terdiam seketika. Apa dia salah ngomong?

"Kalau itu.."

"Mafu kan sudah janji sama nii san" Potongnya tanpa jeda.

"Demo, kau belum sembuh!"

Mafu berdiri dari tidurnya, "Aku sudah merasa lebih baik sekarang! Berkat nii san dan otou-san!"

"I-iya tapi--"

Soraru tidak dapat melanjutkan kalimatnya setelah melihat Mafu memandangnya dengan wajah kecewa.

"Janji harus ditepati kan? Nii san?"

Bibirnya bergetar, bocah raven itu menelan ludahnya sendiri. Mau bagaimana lagi kalau sudah begini? Bisa-bisa kalau nanti Mafu menangis yang salah dia kan?

Soraru menghela napas sebelum menjawab, "Baiklah, sini mendekat.. kau tidak mau ada yang mendengar kan?"

Senyuman lebar terukir di wajah anak berusia enam tahun itu. Bocah itu langsung berbaring di dekat kakak tersayangnya.

"Aku mulaii!!" Ujarnya.

Bocah raven itu malah menatap Mafu bingung. Ini cerita masa lalunya kan? Kenapa dia begitu senang?!

Mafu memulai ceritanya,

"Aku sebenarnya minggat dari rumahku"

Pikiran Soraru terhenti seketika.

Mafu menaruh telunjuknya di bibir, "Jangan beri tahu otou-san ya? Mafu engga mau kalau Mafu dibawa ke kantor polisi"

"Mafu juga engga mau pulang ke rumah itu"

Soraru memberanikan diri untuk membuka mulut, "Kenapa?"

"Okaa-san, otou-sanku.. mereka tidak menginginkanku.."

Yang satu ini, Soraru tak bisa berhenti menatap Mafu. Tubuhnya seketika pula membeku. Namun di hadapannya Mafu masih melanjutkan ceritanya dengan senyuman yang tidak hilang.

"Okaa-san selalu bilang kalau aku tidak pantas untuk di lahirkan, tidak berguna, dan bodoh"

"Padahal aku sering membaca buku matematika yang aku temui di kolong lemari lho! Hehe"

'Kau dengan kondisi seperti itu masih bisa tertawa..?'

Bocah dengan netra Ruby itu memainkan jemarinya sambil terus bercerita, "Karena kata mereka aku tidak berguna, makanya setiap hari aku suka dipukuli, mereka bilang aku pantas mendapatkannya"

"Nii san tau ga? Aku juga sempat ingin di buang bahkan di jual"

"Uhm.. kata mereka, dengan menjualku mereka pasti dapat kehidupan yang layak"

Netra Soraru membulat, segitu bencinya kah kedua orangtuanya kepada anak mereka sendiri? Mafu yang tidak salah apa-apa, tidak mengetahui ini itu harus kena imbasnya juga?!

Brother「Soramafu」| DISCONTINUETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang