1 : Meeting Him

25.2K 3.5K 1.2K
                                    

Chaewon noleh ke kanan dan ke kiri, berharap dari ratusan orang yang berlalu lalang di sekitarnya itu ada satu seenggaknya yang dia kenal.

Nihil. Sama sekali nggak ada.

Chaewon menghela napas pasrah, tau begini kan mending dia milih jurusan lain?

Disaat temen-temennya yang lain milih jurusan Hubungan Internasional atau Ilmu Komunikasi, dia justru terdampar disini;

Fakultas Teknik.

Chaewon meringis. Dia emang anak IPA dulunya. Tapi anak kelasnya dia punya motto:

"Kita emang mempelajari alam, tapi jiwa kita sosial!"

Jadi bisa dibilang Chaewon ini anak IPA berjiwa IPS.

Ketika kelas IPA yang lain rebutan buku Saintek, kelasnya doang yang serempak beli buku Soshum.

Bodonya lagi, waktu temen-temennya pada lintas jurusan ke Soshum, dia doang yang ngikut tes Saintek.

GARA-GARA NGGAK SENGAJA.

Disaat Chaewon pasrah karena ngiranya nggak keterima universitas manapun, eh, ternyata dia keterima.

Di jurusan Arsitektur.

Akhirnya disinilah Chaewon, berdiri sambil melongo dan sesekali kedip-kedip bingung merhatiin kakak tingkatnya yang lagi ngarahin para maba.

Semuanya pada punya temen ngomong, sedangkan dia nggak ada sama sekali.

"Ya Allah gue bener jomblo, tapi yakali gapunya temen gini..." gumamnya.

Hari itu mereka masih masa ospek kan, jadi para maba di kumpulin sesuai dengan jurusan mereka masing-masing.

"Oke, ini saya absen dulu, ya." ujar seorang cowok —yang Chaewon percayai kakak tingkatnya— dengan suara lantang.

Kakak yang barusan teriak tadi kayaknya ganteng deh, kalem mukanya. Ga kayak yang di samping-sampingnya, pada senga semua, batin Chaewon.

Tiba-tiba aja, ditengah-tengah pengabsenan, ada cowok dateng dengan langkah santainya. Kayak nggak takut sama sekali padahal ini hari pertama masa ospek mereka.

"Maaf kak, saya terlambat."

Huanjiirr, ini orang nyawanya ada sembilan apa? batin Chaewon sambil jinjit-jinjit buat ngintip siapakah maba yang nekat-nekatnya dateng telat.

"Lo itu masih baru disini, berani-beraninya lo nelat, hah?! Sengaja?! Mau sok jagoan?!" nah, barusan itu kating berwajah senga yang ngomong.

Chaewon dasarnya suka keributan, jadi ya dia nikmatin aja tontonan gratis didepannya.

"Kan saya sudah bilang 'maaf'. Jalanan macet—"

"Banyak alasan! Push up sana!"

Emang bukan hal baru lagi kalo ospeknya anak teknik lebih keras dari yang lain.

Cowok itu cuma ngehela napas, terus ngelepas tasnya, dan dilempar gitu aja ke tanah.

Terus cowok itu ngelepas kemeja abu-abunya. Tenang, dia masih pake kaos hitam lengan pendek.

Begitu dia mulai push up, otot di lengannya makin keliatan jelas dong?

Cewek-cewek yang ada disitu langsung salah fokus ke ototnya.

Termasuk Chaewon.

Anjiiiir, OTOTNYA GILA GUE MAU PEGANG? jerit Chaewon dalam hati.

Jujur aja dia lemah kalo disuguhin yang beginian.

[1] you owe me ° changbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang