7 : Road Trip

18.7K 2.9K 2K
                                    

Liburan semester tiba.

Chaewon udah berencana balik ke kotanya, sedangkan Changbin sendiri rencananya mau balik ke rumahnya.

Kayak sekarang, Chaewon udah nyiapin kopernya. Nanti sore rencananya mau beli tiket kereta, terus besok berangkat.

Tapi,

"Hah? Aku nggak dibolehin pulang? Gimana sih?!"

Chaewon mijit pelipisnya. Barusan ayahnya nyuruh Chaewon jangan pulang liburan kali ini.

"Ayah nggak di rumah, Ra." ujar ayahnya.

"Terus? Kan aku bisa di rumah sendirian? Nggak masalah, nanti aku bisa nunggu Ayah balik?"

Ayahnya menghela napas.

"Maaf, Ayah nggak bilang dulu sama kamu."

Perasaan Chaewon nggak enak.

"Kenapa? Jangan bilang rumahnya Ayah jual?!"

Ayahnya cuma diem aja.

"Maaf..."

Chaewon bener-bener nggak habis pikir sama Ayahnya. Itu tuh, rumah Ibunya juga, dan...dijual?

"Ayah gimana sih?! Terus Ayah sekarang dimana?"

"Di luar kota. Ayah bakal nyari uang banyak, ya? Biar bisa beli rumah lagi. Maura tetep Ayah kasih uang bulanan, kok. Jadi nggak usah khawatir. Barang-barang kamu juga udah dititipin di rumah nenek. Maaf ya, Ra."

Chaewon terduduk lemas di kasurnya. Dia emang nggak kaya, tapi selalu berkecukupan. Tapi semenjak ibunya nggak ada, ayahnya kayak kehilangan arah sampai terpuruk gini.

"Maura belajar aja, seneng-seneng disana. Jangan mikirin Ayah, oke? Doain Ayah bisa nemu kerja yang bener, ya? Ayah sayang Maura."

Ayahnya nutup sambungan telpon terlebih dahulu. Tangisan Chaewon semakin menjadi-jadi.

Gimana nggak sedih ngelihat orangtuanya kesusahan, sedangkan Chaewon nggak bisa bantu apa-apa.

Sambil ngusap airmatanya, Chaewon noleh dan ngedapetin Changbin lagi nyender di kusen pintu.

Changbin cuma diem aja disitu. Ngeliatin Chaewon, ngebiarin cewek itu nangis. Mastiin cewek itu nggak bertindak aneh-aneh.

"Udah nangisnya?" tanya Changbin.

Chaewon gelengin kepalanya.

Changbin akhirnya berdiri tegap, terus ngerentangin tangannya.

"Sini."

Chaewon nunduk, terus berjalan ke arah Changbin. Begitu udah deket, Chaewon nggak langsung meluk. Dia cuma diem.

Karena Changbin yang bakal narik Chaewon ke pelukannya terlebih dahulu.

Berada di pelukan Changbin selalu ngebuat Chaewon lebih tenang. Dia bisa nangis sepuasnya. Changbin nggak masalah sweatshirt Balenciaga miliknya basah karena airmata Chaewon.

Selama ini Changbin nggak pernah tanya kenapa setiap Chaewon ada masalah sama keluarganya. Dia cuma diem, dan berusaha nenangin cewek itu.

Kadang Chaewon mikir, mau gimana dia kalo nggak ada Changbin di hidupnya?

Selama ini dia jadi bergantung sama Changbin karena cowok itu selalu manjain dia.

Chaewon nggak siap semisal harus kehilangan Changbin.

"Kie, gue nggak jadi pulang. Gue disini aja ya?"

Posisi mereka masih pelukan.

"Ya udah, gue juga nggak pulang."

[1] you owe me ° changbinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang