Chapter 05

127 19 14
                                    

Pict : Edward Gibbs

________________________________________

Dear mr. Darkness
Just don't do that!

~○◇♡◇●~

*Author POV*

Edward Gibbs bukan orang biasa. Dia adalah pria cerdas yang lulus di universitas terkenal di Manchester bahkan mendapatkan gelar Doktor di bidang obat-obatan dan hukum.

Dia dilahirkan menjadi orang yang terpandang di balik kekayaan orang tuanya. Lahir di tengah keluarga yang terkenal di negara ini membuatnya disegani. Ayahnya adalah pendiri sekaligus Direktur Utama di Gibbs Corp. Pamannya--paman Gobert--adalah seorang mantan wakil rakyat--walau pria tua itu pernah ditangkap karena dugaan korupsi. Kakeknya juga berperan di dunia politik pada masanya. Dan beberapa sepupunya terkenal di dunia hiburan.

Edward sejak kecil sudah diajarkan menjadi anak yang serba bisa. Semua itu karena banyaknya tanggung jawab yang dibebani kepadanya. Ayahnya berpikir bahwa dirinya-lah yang pantas untuk diangkat menjadi pemegang kekuasaan di perusahaan Gibbs Corp nantinya--menggantikan dirinya, jadi ayahnya berusaha menciptakan kepribadian serba bisa itu dalam diri Edward.

Edward sudah diajarkan bagaimana untuk mengolah suatu perusahaan pada umur 12 tahun, bahkan dirinya sudah mengerti seluk beluk dalam sistem pemerintahan dan juga politik saat masih belia. Dia paham semua itu karena memang di situlah tempatnya berada.

Sejak kecil Edward sudah memiliki wibawa dan aura kepemimpinan yang baik. Membuat semua orang langsung tunduk, walau mereka tahu bahwa dirinya hanyalah seorang anak remaja.

Yeahh.... kehidupan Edward sudah terjamin seluruhnya! Harta banyak, masa depan yang cerah, dan tentu saja anugerah tuhan pada wajahnya yang tampan itu! Tidak bisa dielakkan bahwa dia memang sangat beruntung. Semua orang pasti iri terhadap kehidupannya. Para wanita pasti sangat berharap untuk menjadi pendamping hidupnya.

Nah, apa lagi yang kurang?

Hanya satu : kebahagiaan.

Well, Edward merasakan bahwa kehidupannya hanyalah untuk memuaskan keinginan orang tuanya. Pertimbangan pada keinginannya sendiri adalah sebuah hal yang tidak bisa dimasukkan dalam pilihan untuk menentukan masa depannya. Begitulah.

Edward pernah memiliki kekasih yang paling ia cintai pada umur 16 tahun. Elice namanya. Wanita itu sungguh baik, cantik, dan dewasa. Rasa cinta yang ia rasakan kepada Elice sungguh besar, sehingga ia tidak sanggup membayangkan untuk meninggalkan wanita itu.

Namun, ada satu hal yang membuat hubungan mereka terganggu : Herold--ayah Edward--tidak merestui hubungan mereka.

"Tidak bisa! Dia adalah gadis murahan! Aku tidak akan mengizinkanmu untuk menjalin hubungan dengannya!" Ujar Herold kala Edward membawa Elice ke rumah.

Edward mulai keras kepala. Rasa cintanya membuatnya tetap pada pendiriannya untuk mempertahankan hubungannya dengan Elice walau mereka harus melakukannya tanpa sepengetahuan siapapun. Hanya satu orang yang tahu, yaitu adik laki-laki Edward, Harry Gibbs.

"Kau yakin hubunganmu dengan Elice akan berjalan dengan baik?" Harry tiba-tiba bertanya.

Edward yang sedang menulis sesuatu di meja belajarnya seketika berhenti. Tubuhnya menegang. Menyadari hal itu, Harry seketika sadar bahwa pertanyaannya barusan tidak etis untuk dilontarkan, jadi dia mulai kelimpungan.

Lemme GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang