Galang hanya tersenyum kecut saat mendengar teriakan dari teman kelasnya. Jeno langsung menepuk pundak Galang dan dengan cepat Galang pergi meninggalkan kelas begitu saja tidak peduli teman temannya berteriak memanggil namanya. Galang pergi ke lapang basket dan bermain bola basket ini benar benar tak terduga, Galang menyukai Dara tapi Jeno yang kena.
Galang bermain basket dengan perasaan yang marah, ia tidak marah Dara menyukai Jeno, ia hanya merasa sakit kenapa harus Sahabatnya yang Dara suka kenapa tidak yang lain. Jeno benar benar sangat berati bagi Galang disaat seluruh dunia menjauhi Galang hanya Jeno yang selalu ada di samping Galang. Air keringat mulai mengalir deras di wajah Galang, bahkan membuat Dara terus menatap Galang yang sedang bermain basket meskipun keringat dimana mana.
" Kenapa dia " gumam Dara, dia menatap ke arah guru yang sedang mengajar, suara bola basket begitu keras membuat Dara susah fokus terhadap pelajaran.
" Ra, gua mau ke toilet dulu ya " Ucap Dara bohong kepada Aura
" Mau gua anter " tanya Aura
" Gak usah gua bisa sendiri " Jawab Dara
" Bu saya ijin ke toilet dulu " Ucap Dara, setelah mendapatkan ijin Dara langsung keluar dan berlari ke lapangan untuk menghampiri Galang yang masih memainkan bola basket.
Galang terdiam dengan nafas yang belum teratur, Galang benar benar merasa kelelahan. " Nih, pasti haus " Ucap Dara sambil menyodorkan botol minum kepada Galang.
Galang menatap botol itu lalu mengambil dan meminumnya setengah air dari botol itu telah habis, Dara pun menarik tangan Galang agar duduk di salah satu kursi disana. Entah apa yang dilakukan Dara sekarang dia menuangkan air ke sapu tangannya, dan tiba tiba ia menghapus sesuatu dari sudut bibirnya.
" Kalo gak diobatin bisa kena infeksi " Ucap Dara yang masih mengusap sudut bibir Galang.
Lelaki itu bisa melihat Dara dari dekat hidung yang mancung, pipinya yang sedikit Chubby, belum lagi senyumannya yang membuat Galang gila. Gadis itu berbeda.
" Lagian ngapain sih ribut gak guna banget, mau keliatan keren ? Lu udah keren mau keren dari mananya lagi sih. Muka ganteng tapi bonyokan " Oceh Dara
Galang menahan tawanya " lu tuh mau nyeramahin gua apa mau muji ketampanan gua " tanya Galang yang membuat Dara menekankan lukanya.
" Ashh sakit " Ringis Galang
" Makanya jangan kepedean gua bilang sesuai fakta, gua pikir orang orang ngatain sampah sekolah itu bukan ke lu, ternyata mereka semua emang niat ngatain itu ke lu " Ucap Dara
Galang memegang tangan Dara dan menjauhkannya dari wajahnya. Galang sangat sensitif dengan orang orang yang terus menerus mengatakan bahwa ia adalah ' Sampah sekolah ' kata kata itu bagaikan panah yang terus menerus menancap di hati Galang.
" Pergi sana, gua gak butuh bantuan lu, paling endingnya lu ngatain gua sampah sekolah juga " Ucap Galang yang membuat gadis itu terkejut, Galang pergi meninggalkan Dara sendirian disana. Dara kini benar benar merasa bersalah sebenarnya dia tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan Galang.
Dara menatap kepergian Galang, dan Dara pun berniat untuk kembali ke kelasnya dia benar benar merasa bersalah dia benar benar tidak bermaksud untuk mengatakan hal buruk kepada Galang. Mungkin hari ini mood Galang sedang tidak baik makanya tadi dia sedikit membentak Dara. Saat Dara ingin masuk ke dalam kelas tiba tiba Aura keluar niatnya ia akan mencari Dara namun Dara sudah ada di depannya.
" Dari mana aja sih lu " Tanya Aura dengan nada kesal , Dara tidak menjawab pertanyaan Aura justru dia melewati Aura dan duduk di bangkunya.
Aura yang merasa bingung dengan sikap sahabatnya dia pun kembali masuk ke kelas dan duduk di samping Dara yang sedang menutup wajahnya seperti orang yang sedang terkena masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY
Teen Fiction" meskipun gua berubah jadi good boy kalau hati lu bukan buat gua itu percuma " -Galang " Lu cewek pertama yang nganggap gua layak disebut manusia " -Galang " gua akan buktikan bahwa bad boy macam gua bisa milikin cewek baik kaya lu " -Galang Galan...