[BP•JENNIE•] - The First Name

114 9 2
                                    

Jennie mendecah kesal. Ia mulai merogoh dengan kasar ke dalam tasnya, mencari sesuatu. Diraihnya sebuah note yang di sampulnya telah ditempeli Jennie stiker putih bertuliskan "Death Note", lalu ia mulai merogoh tasnya kembali. Kali ini ia mengeluarkan sebuah pulpen berwarna hitam yang terdapat kepala kelinci di ujungnya.

Jennie memiliki note itu untuk melampiaskan amarahnya. Halaman demi halaman ia tuturkan keluh kesahnya, amarah dan duka yang dia alami. Ia menulis setiap waktu, karena ada saja hal yang dapat membuatnya kesal. Namun, Jennie menyisakan halaman terakhir note yang sepertinya akan habis itu. Ia pikir, ia harus menulis satu nama seseorang yang paling dibencinya. Itu alasannya ia menambal kata Jennie's Diary menjadi Jennie's Death Note.

Ia membuka halaman itu. Bersiap menulis nama seseorang. Seseorang yang saat ini sangat ia inginkan mati.

📒

"Taeyong-ah," Jennie melirik lelaki itu. Taeyong sedang sibuk dengan telepon genggamnya, menoleh sebentar.

"Ada apa?" Jawabnya acuh tak acuh. Jennie menghela nafas.

"Kalau begini, kita putus saja," Katanya tepat sasaran. Taeyong menoleh.

"Maksudmu?" Tanya Taeyong minta penjelasan. Jennie memejamkan matanya, malas menjawab pertanyaan lelaki itu.

"Hei. Jawablah," Desak Taeyong. Mukanya sudah masam sekarang. Pernyataan Jennie tadi membuatnya badmood seketika.

"Kau bosan denganku?" Tanyanya lagi. Sedikit lebih menekankan nada suaranya. Jennie melirik.

"Atau kau yang bosan padaku? Hm? Aku lihat kau sibuk chatting dengan Nayeon. Kau sesuka itu padanya?" Kata Jennie telak. Ia berbicara santai, namun dapat membuat Taeyong terdiam.

"Aku juga tau kau sering bercerita pada teman-temanmu, kalau kau sudah bosan denganku. Aku tau semuanya, Taeyong-ah," Kata Jennie pada akhirnya. Langit sore kala itu semakin memamerkan warna emasnya. Ditambah dengan awan kelabu yang menandakan sebentar lagi akan hujan.

"Jennie-ya," Taeyong menoleh. "Bukan begitu,"

"Aku tau," Potong Jennie cepat. "Maka dari itu, aku ingin menyudahi secepatnya. Semoga kau bahagia, Taeyong-ah," Jennie bangkit. Ia memakai tas punggungnya, bersiap untuk pulang.

"Apa kau mengetahui hal ini dari Jaehyun?" Tanyanya pada Jennie yang hendak pergi. Jennie berhenti.

"Apa kau tau hal itu dari Jung Jaehyun?" Tanyanya sekali lagi. Jennie diam beberapa saat, lalu memutuskan untuk mengangkat kaki dari tempat itu.

Jung Jaehyun sialan.
Mati kau.

📒

"Kau sendiri?" Tanya Jaehyun. Lelaki itu tersenyum. Jennie merona.

"Yah, begitulah." Jawab Jennie singkat. Matanya menjelajah seluruh objek di kantin, hanya untuk mengabaikan senyum lelaki di depannya ini. Memastikan untuk tidak salah tingkah.

"Kau sudah pesan sesuatu?" Tanya Jaehyun. Ia merogoh kantung celananya.

Jennie menggeleng. Jaehyun bangkit.

"Kau mau pesan apa?" Jennie menoleh. Retina mereka bertemu.

"Hei, jangan merona. Ayo, katakan. Kau ini lucu sekali," Kata Jaehyun. Kali ini ia tertawa.

CROQUISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang