Prolog

59 3 0
                                    

Noona Lovers Series 1 : Gavin (Kim Jong Dae/Chen)

***

Gavin sedang asyik mendengarkan sang sutradara menerangkan di depan sana. Ia memperhatikannya dengan jelas apa yang sutradara terangkan. Ia cukup puas saat sang sutradara menyukai editannya. Ia tidak percaya kalau dirinya akan menjadi bagian dari film Loving Me yang berating 18+.

Tapi tiba-tiba ia merasa ada yang memperhatikannya. Ia pun melirik ke kanan dan ke kiri. Tidak ada yang menatapnya, semua fokus kepada sang sutradara yang masih menjelaskan. Lalu siapa yang memperhatikannya sedari tadi?

Gavin melihat ke barisan para artis. Matanya bertubrukan dengan sang aktris pemeran utama, Rain Kim. Awalnya Gavin merasa itu hanya sebuah kebetulan, tapi aktris 30 tahun itu malah tersenyum ke arahnya. Gavin tersentak dan pura-pura kembali fokus ke sutradara walau sebenarnya ia sudah hilang fokus.

Gavin pun tidak bisa fokus lagi. Ia gelisah di tempat duduknya karena Rain masih terus menatapnya. Gavin memang mengidolakan Rain Kim. Ada banyak film dan drama yang sudah ia perankan baik menjadi peran utama, peran pendukung, atau cameo. Wanita single itu sangat berprestasi. Siapa yang tidak menyukainya?

Suasana tegang yang hanya dirasakan Gavin akhirnya selesai saat proses reading berakhir. Ia pun terburu-buru ke toilet. Padahal rencananya ia ingin meminta tanda tangan dan juga foto bareng dengan beberapa artis yang datang. Ia ingin pamer kepada Farel dan juga Abe, sahabatnya. Tapi ia malah gugup karena terus dipandangi oleh aktris cantik seperti Rain.

Setelah merasa tenang Gavin keluar dari toilet dan hampir saja berteriak jika ia tidak menahan dirinya. Rain Kim tepat berada di hadapannya. Gavin tidak bermaksud ge-er, tapi ia yakin aktris cantik itu sengaja menunggunya.

"Hai!" sapa Rain.

"H-Hai," balas Gavin tergugu.

"Aku dengar kamu dari Indonesia. Well, aku udah tahu, sih. Jarang-jarang aku bisa bekerja sama dengan orang Indonesia. Rain Kim." Rain mengulurkan tangannya. "Gavin Nick," ucap Rain cepat sebelum Gavin menyahut. Mereka saling berjabat tangan.

"Em, saya permisi du..."

"Kita kan belum foto bareng? Kamu nggak mau foto bareng aku? Ada banyak di luar sana yang nungguin aku. Yakin nggak akan nyesel?" tanya Rain sebelum Gavin pergi.

"T-tapi..."

"Ayo, foto!" Rain mengeluarkan ponselnya dan membuka aplikasi kamera. Ia pun mendekatkan dirinya kepada Gavin yang hanya diam saja. "Senyum!" pinta Rain membuat Gavin segera melebarkan senyumnya walau terlihat kaku. Wanita cantik itu mengambil beberapa gambar.

"Aku bakal kirim fotonya lewat dm. Bye, Gavin. Salam kenal." Lalu Rain pergi.

Gavin mengelus dadanya yang terasa sesak karena ia menahan nafas. Ia menampar pipinya sendiri. Menyadarkannya dari mimpi sesaatnya. Tapi semua yang baru saja terjadi bukanlah mimpi. Kenyataan, karena Gavin merasa sakit di pipinya.

Takdir apa ini Tuhan?

***

Happy reading!! Semoga suka.
Soalnya, jarang banget ada cerita yang Chen jadi visual pemeran utama.

Terima kasih!!

@nonajung17 (IG)

Crazy In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang