Semua kekacauan berawal dari uang. Kala itu, Ayah Chanyeol yang bekerja di perusahaan milik kakek Yerim, tidak sengaja mendengar pembicaraan sang atasan mengenai rencana jahat pada cucunya sendiri – Kim Yerim. Beliau ketahuan menguping dan di ancam akan di pecat, bahkan melukai keluarganya jika sampai membocorkan rencana jahat itu. Dan pada akhirnya, tuan Park menurut meski hati kecilnya sangat ingin membuka mulut.
Beliau menyayangi Yerim selayaknya putrinya sendiri, dan tidak akan tega jika sesuatu yang buruk terjadi pada gadis belia itu. Kebungkaman tuan Park bertahan hingga hampir satu tahun, karena kakek Yerim – Kim Jaehyuk, belum bergerak dalam rencananya. Hingga saat beliau mengetahu bahwa Yerim hampir tertabrak sebuah mobil yang akhirnnya justru mencelakai teman gadis itu. Tuan Park tidak lagi bisa diam, dan memutuskan untuk mengatakan hal yang ia ketahui pada kuasa hukum Ayah Yerim.
Dan karena hal tersebutlah, Tuan Park di kambing hitamkan oleh kakek Kim hingga mendapat hukuman penjara. Seakan belum cukup, keluarga beliau juga mendapatkan teror hingga ujungnya berakhir pada kematian satu keluaraga itu. Terkecuali si sulung – Park Chanyeol yang kala itu tengah berada di luar rumah. Awalnya hanya Istrinya yang tengah hamil-lah yang meninggal di tempat akibat keracunan. Sedangkan Ibu dan dua adiknya masih dapat bertahan hingga sampai ke rumah sakit.
Chanyeol menaruh curiga pada kakek Yerim dan mendatangi kediaman beliau untuk memastikannya sendiri. Dan ketika sampai di sana, ia telah di sambut dengan tawa iblis pria tua itu. Dari sana, Chanyeol tahu bahwa apa yang ia pikirkan ternyata memang benar. Bahwa pria tua itulah yang mencoba membunuh keluarganya. Sayang, saat itu Chanyeol tidak memiliki apapun untuk membuktikan bahwa Kim Jaehyun bersalah. Karena uang tetap berkuasa di segala aspek.
Malam itu Chanyeol pulang dengan wajah babak belur. Kehilangan istri sekaligus anak yang belum sempat ia temui adalah pukulan terberat. Belum lagi keluarganya yang tengah kritis di rumah sakit. Dan Tuhan seakan belum cukup mengujinya, saat sampai di rumah ia mendapat kabar bahwa Ibu dan satu adiknya tidak mampu bertahan. Mengetahui hal itu, Chanyeol sangat terpukul dan menyalahkan takdir Tuhan yang tidak adil. Apalagi, lima jam berikutnya adik bungsunya di kabarkan menyusul Ibu dan kakaknya. Kembali berpulang.
Sampai saat ini, Chanyeol masih sangat ingat dengan jelas kejadian itu. Dan setiap bayangan masa lalu itu muncul, amarahnya akan bergejolak ingin segera di tuntaskan. Nyawa harus di bayar nyawa. Seperti dirinya yang menyerahkan nyawa pada kelompok mafia demi membalas dendam pada pria tua yang amat sangat di bencinya itu.
" Kau tahu ini ilegal, bukan?! " Jungkook bertanya serius pada pria di hadapannya. Berkas yang Chanyeol berikan tadi benar-benar di luar dugaan.
" Aku tahu itu ilegal, Jungkook-ssi. Maka dari itu aku memintamu untuk mengaburkan jejak transaksi haram itu " Chanyeol berucap dengan amat santai. Berbanding terbalik dengan Jungkook yang sudah menegang di tempatnya duduk. " Perusahaan farmasi juga membutuhkan barang itu, bukan? "
" Dan itu hanya untuk skala kecil " Sanggah Jungkook menahan geram. " Kami membutuhkannya untuk pengobatan, dan kau mendistribusikannya utuk merusak. Secara tidak langsung kau menghancurkan bangsamu sendiri, dan... "
" Apa aku harus perduli!? " Chanyeol berdesis tajam. " Saat aku terpuruk, tidak ada satupun dari mereka yang membantuku. Saat aku berlutut memohon untuk kebebasan Ayahku yang di tuduh menggelapkan uang, tidak ada yang percaya dan memakiku. Bahkan ketika aku memohon untuk sebuah keadilan, tidak ada satupun yang melihatku. Aku hancur karena mereka, dan agar seimbang aku juga akan menghancurkan mereka "
" Tapi seharusnya kau membalas pada yang menghancurkanmu, bukan semua orang yang bahkan tidak ada sangkut pautnya dengan masalahmu! "
" Kenapa tidak?! Hidupku tidak akan kembali seperti semula. Dan aku tidak ingin hancur seorang diri, jadi menghancurkan mereka agar sama sepertiku adalah pilihanku "
KAMU SEDANG MEMBACA
Dirty Cash
FanfictionMoney changes me, does it change us? Waktu mungkin menentukan segalanya, tapi uang juga bisa mengubah apapun. Termasuk dia yang rapuh, menjadi si dingin berhati baja. Waktu berjalan kedepan, meninggalkan siapa saja yang malas bergerak. People are j...