Chapter 23 _ Di Ambang Batas

2.5K 386 38
                                    

Tekan bintang dan tinggalkan komentar! Boleh!?

.

.

Seakan belum cukup, Yerim kembali harus di hadapkan pada situasi yang membuatnya muak. Setelah tadi, ia harus mendengar tuduhan juga keputusan menyakitkan dari Jungkook. Kini, dihadapannya telah duduk dengan anggun, Ibu dari kekasihnya – ah mantan kekasih maksudnya.

Duduk berhadapan di salah satu restoran cepat saji, Yerim memutuskan menunggu lawan bicaranya membuka suara terlebih dahulu. Rasa sakit hatinya terhadap Jungkook sama sekali belum berkurang. Dan rasanya, ia akan mendapatkan luka baru di pertemuannya kali ini.

" Pada akhirnya kita bisa bertemu dengan nyaman " Yerim hanya menanggapinya dengan senyum tipis. Sangat mengerti dengan apa yang di sebut 'nyaman' dalam kalimat bernada datar tersebut.

" Aku sudah mendengar banyak hal tentangmu. Bagamana kau menjerat putraku untuk mendapatkan uangnya. Memanfaatkan kelemahannya sebagai seorang lelaki dengan menyerahkan tubuhmu. Kau tahu betapa murahannya dirimu 'kan!? "

Nyonya Jeon tampak menghela nafas. Menghempaskan punggungnya pada sandaran kursi, dan tatapan yang masih menyorot penuh intimidasi pada gadis muda di hadapannya.

" Jungkook adalah pewaris tunggal di keluarga. Kami telah menyiapkannya sejak dia masih kecil untuk menerima posisi tersebut. Apapun yang akan mempengaruinya di masa depan, haruslah sesuai keinginan kami para orang tua. Termasuk pendamping hidup, yang harus memenuhi standart "

Yerim masih bergeming di tempatnya. Memilih mendengarkan apapun yang akan wanita paruh baya tersebut ucapkan. Meski harus menahan sesak karena kalimat-kalimat hinaan akan sering ia dengar untuk beberapa saat kedepan.

" Kau tidak berpikir bahwa Jungkook benar-benar mencintaimu 'kan?! " Ujar nyonya Jeon terdengar meremehkan. " Dia hanya terlena sesaat terhadapmu. Mengingat kau menawarkan keindahan tubuhmu padanya, aku yakin putraku hanya melihatmu sebatas nafsu. Jadi... jangan pernah berharap bisa menjadi menantuku. Karena, bahkan untuk menjadi seseorang yang Jungkook kenal pun kau tidak layak "

Kedua tangannya terkepal di bawah meja. Sudah cukup ia mendapat makian untuk hari ini. Yerim juga manusia biasa, seorang perempuan yang memiliki hati lembut. Terlepas dari segala kesalahan yang ia lakukan, Yerim merasa tak layak mendapat hinaan kejam dari seseorang yang bahkan tak mengenalnya dengan baik.

" Anda benar! Untuk seorang gadis naif seperti saya yang masih percaya dengan kekuatan cinta, tentu sulit untuk melihat masalah seperti itu. Tapi sekarang saya sadar, tidak semua orang memiliki akhir bahagia. Tidak semua orang bisa menembus batas 'benci dan cinta' meski banyak yang mengatakan jaraknya hanya setipis kulit bawang "

Nyonya Jeon mengerutkan keningnya, mendengar kalimat terakhir perempuan berwajah pucat di hadapannya. Bingung dengan pembahasan 'benci dan cinta' yang perempuan itu maksud.

" Apa maksdumu dengan kalimat 'benci dan cinta'? " Yerim tersenyum simpul, melihat kebingungan wanita paruh baya tersebut.

" Saya berani melangkah, karena Jungkook yang membuka jalan " Yerim memberanikan diri menatap sepasang mata yang tampak familiar di hadapannya. Tentu! Mata itu bahkan masih mampu menghanyutkannya, meski terpancar dari sosok yang berbeda. " Sekedar mengingatkan, saya telah mengenal keluarga anda jauh sebelum kejadian ini " Perempuan itu tersenyum tipis ketika melihat kerutan di dahi nyonya Jeon semakin jelas.

" Pertama kali saya masuk dalam lingkungan keluarga anda adalah ketika anak perempuan anda yang membawa, dan mengenalkan saya sebagai 'teman' termasuk pada Jungkook. Dan sejak saat itu, perasaan saya untuk putra anda telah di mulai. Meski apa yang saya rasakan tidak terjadi juga padanya. Dan mirisnya... dia justru sangat membenci saya karena sebuah kesalah pahaman.

Dirty CashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang