Chapter 14 _ Aftertaste

4.9K 470 27
                                    


Beberapa hari ini, coba update kok gak bisa ya. Terus sering log out sendiri gitu, gregetan ihh..

Vote jangan lupa ya~

.

.

Kerutan samar tampak di kening gadis itu. Mata yang terpejam itu bergerak-gerak, seolah terusik akan sinar hangat yang menerpa wajah. Nafasnya masih teratur, menandakan bahwa lelapnya masih mendominasi. Meski bisa di pastikan bahwa sepasang mata itu akan terbuka sebentar lagi.

Pemandangan itu masih menjadi titik fokus Jungkook yang berbaring miring dengan satu tangan sebagai penyangga kepalanya. Mengamati setiap gerak dari sosok cantik yang terlelap di sampingnya. Potret pagi yang luar biasa indah menurut lelaki itu. Yerim, sepenunya milik Jeon Jungkook.

Lelaki itu melebarkan senyumnya ketika melihat gadisnya mulai mengerjap. Perlahan kelopak mata itu terbuka, menyesuaikan retina akan cahaya yang masuk. Mengedip beberapa kali hingga berhasil mendapatkan fokusnya.

" Selamat pagi! " Sapa lelaki itu lembut.

Untuk sesaat, Yerim hanya diam sembari mengamati wajah lelaki di hadapannya. Mengerjap beberapa kali, sebelum bergerak cepat ke tepi ranjang membawa serta selimut tebal dan merapatkannya. Bersamaan dengan itu, Yerim meringis menahan sakit. Tubuhnya terasa pegal dan nyeri di beberapa tempat, juga perih pada bagian inti tubuhnya.

" Kau baik-baik saja? " Tanya Jungkook khawatir ketika melihat gadisnya meringis kesakitan. Lelaki itu bergerak mendekat, hendak meraih tubuh Yerim. Namun jeritan gadis itu yang menyuruhnya berhenti, membuat lelaki itu mengurungkan niat dan tetap berada di tempat.

" Ada apa, sayang? " Antara bingung dan khawatir membuat lelaki itu sedikit menaikkan intonasi ketika bertanya.

" Menjauh dariku " Pekik Yerim.

Gadis itu menatap ngeri pada Jungkook yang juga tengah memandangnya bingung. Sikap Yerim jauh dari apa yang lelaki itu bayangkan tadi. Alih-alih tersipu, gadis itu justru marah dan ada sedikit ketakutan pada sorot tajam menggemaskan itu.

" Yerim, ada apa? Kenapa aku tidak boleh mendekatimu hmm? " Jungkook bertanya dengan lembut.

" Kau masih bertanya? " Yerim tidak marah, dia hanya kesal karena kejadian semalam, dimana lelaki itu meninggalkannya tidur di pengalaman seks pertamanya. " Kau tidak ingat apa yang telah kau lakukan padaku tadi malam?! "

Jungkook menaikkan satu alisnya heran. Mulai menebak apa yang membuat gadisnya tampak histeris pagi ini. Setelah pergulatan mereka tadi malam, rasanya hubungan di antara mereka semakin jelas. Lalu apa yang membuat Yerim seolah tidak terima dengan apa yang sudah terjadi pada mereka semalam.

" Aku ingat Yerim! Amat sangat ingat apa yang telah kita lakukan tadi malam. Dan rasanya tidak ada yang salah, kita sama-sama menikmati " Sekilas, Jungkook dapat melihat rona merah di wajah gadis itu. " Sekarang katakan apa yang membuatmu tidak memperbolehkanku mendekat!? "

Gadis itu tak menjawab, dan hanya memalingkan wajah dari lelaki di hadapannya. Sementara Jungkook bergerak maju, berusaha meraih tubuh polos di balik selimut tebal yang mereka gunakan. Dari balik selimut, lelaki itu merengkuh sang gadis. Membawa tubuh mereka kembali saling menempel satu sama lain, membagi kehangatan yang langsung terasa di kulit masing-masing.

" Apa aku melakukan kesalahan? " Yerim menganggukkan kepalanya yang bersandar nyaman di dada polos Jungkook. " Apa? "

" Kau meninggalkanku untuk tidur " Lirih gadis itu. " Kau tahu yang semalam itu pengalaman pertamaku, dan aku bingung apa yang harus aku lakukan. Tapi kau tidur bahkan sebelum aku berhasil mencerna kalimat terakhirmu yang aku yakin kau tidak ingat " Lanjutnya semakin menggebu di akhir klimat.

Dirty CashTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang