Menjadi murid Glory Senior High School atau lebih di kenal dengan GHS, membuat Yerim sedikit berbangga diri. Selain bisa lolos seleksi dengan nilai yang cukup baik meski bukan di peringkat pertama, namun gadis itu amat sangat bahagia. GHS adalah sekolah bertaraf International yang di impikan sebagian besar penduduk Seoul. Salah satu sekolah terbaik yang di miliki Korea, dengan reputasi yang bagus. Baik dari segi pembelajaran materi, pengajar yang mumpuni, infrastrukture yang lebih dari kata layak, dan tentu saja kelengkapan pendukung lainnya dengan kualitas super.
GHS juga di kenal dengan sekolah kalangan atas, mengingat lebih dari 70% siswa berasal dari keluarga berada. Meski begitu, kalangan ekonomi menengah ke bawah juga dapat berkesempatan mengais ilmu di sekolah itu, dengan catatan prestasi dan beberapa ketentuan yang di berlakukan pihak sekolah.
Gedung mewah dengan ruang kelas yang cukup luas beserta kelengkapannya, membuat para siswa lebih betah berada di sana. Peraturan yang cukup ketat namun tidak mencekik siswanya, mampu di jalankan dengan begitu baik. Meski tidak sesempurna itu, karena tindakan bullying masih terjadi. Meski tidak banyak dan masuk kategori penganiayaan atau pelecehan. Kebanyakan dari kasus di sana, para pelaku bullying hanya akan menekan seseorang untuk sebuah tugas sekolah atau strata sosial di antara mereka. Dan sekali lagi, belum ada kasus yang mengakibatkan seseorang celaka. Mungkin hanya luka ringan, dan itu tidak pernah sampai ke teliga pengajar.
Seperti apa yang di lakukan Yerim dan dua temannya saat ini. Di saat siswa lain tengah menikmati makan siang mereka di kantin, tiga remaja itu justru tengah menyandera seorang gadis dengan bentukan fisik yang bisa di katakan jelek di bandingan siswi lain. Baju seragam lusuh, wajah kusam dengan beberapa jerawat yang menghiasi wajahnya, rambur di kucir dua dengan kacamata bulat yang tidak tebal. Istilahnya, gadis nerd - iyakan?!.
" Bisakah aku makan siang terlebih dahulu? " Ujar gadis itu memohon.
" Tidak perlu khawatir dengan perutmu. Selesaikan saja tugas milik Eunha, setelah itu makanan akan datang ke hadapanmu " Sahut Yerim dingin tanpan menoleh pada si gadis cupu.
Meski enggan, gadis dengan name tag 'Kang Mina' tersebut tetap menurut. Percuma juga menentang Yerim dan dua temannya itu. Masih untung mereka tidak pernah menyakiti fisik maupun menghina penampilannya. Meski harus mengorbankan perutnya yang tak jarang mengulur waktu makan siangnya demi mengerjakan tugas milik Jung Eunha. Setidaknya mereka memberinya imbalan makan siang gratis setelahnya.
Meski awalnya ia bingung juga, mengapa yang ia kerjakan hanya tugas milik Jung Eunha, sementara dua lainnya tak pernah sekalipun memerintahnya mengerjakan tugas mereka. Dan saat ia tahu bahwa Kim Yerim memiliki kepintaran di atasnya, juga Kim Yoojung yang masuk peringkat sepuluh besar di kelas, membuat mereka mengerjakan tugas secara mandiri. Sementara Jung Eunha yang faktanya memiliki usia dua tahun lebih tua dari rata-rata teman sekelas, adalah pemegang peringkat pertama di kelas - dari bawah tentunya. Tidak tahu juga alasan mengapa gadis imut berambut pendek itu bisa seangkatan dengannya, yang seharusnya telah lulus tahun lalu. Yeah jika di tilik dari bagaimana kemampuan otak gadis itu saat ini, rasanya itu wajar.
" Ku dengar, Jung Yein meresmikan hubungannya dengan Lucas " Eunha berkata di tengah kesibukannya merapikan cat kukunya.
" Kapan? " Yoojung menanggapi penasaran. Sementara Yerim hanya mendengus tak perduli.
" Kau tidak lihat postingannya di instagram?! Dia meng-upload foto mesra mereka berdua dengan caption menggelikan " Mendengar kalimat yang di lontarkan oleh Jung Eunha, Yoojung segera meraih ponsel yang sebelumnya berada di laci mejanya, dan segera mencari kebenaran ucapan sahabatnya itu.
" Woww " Yoojung memekik heboh ketika berhasil menemukan sumber berita. Gadis yang jauh dari kata feminim namun juga tidak tomboi - itu langsung mengarahkan layar ponselnya ke hadapan Yerim. " Hebat sekali saudaramu itu. Cukup dengan pakaian minim, dia berhasil mendapatkan pangeran sekolah berkualitas super. Meski konyol sih " Tambahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Eyes
FanfictionKim Yerim harus menahan diri untuk tidak berbuat nekat dan menghancurkan usahanya untuk mempertahankan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Segala kesakitan itu, ia tahan di depan orang termasuk Ibu kandungnya. Berperan sebagai gadis kuat untuk me...