VOMENT JUSEYOO
.
.
Kim Yerim menyantap makanan di hadapannya tanpa semangat. Restoran yang ia datangi tepat ketika jam makan siang, begitu padat oleh pengunjung. Suasana ricuh dari para pengunjung lain tak membuat keadaan hatinya berubah. Masih ada kesal yang tersisa akibat kejadian pagi tadi, juga sesal akan tindakan bodohnya ketika di dalam bus tadi.
Sekali lagi, tidak biasanya seorang Kim Yerim memikirkan ketidaknyamanan orang lain. Selama beberapa tahun ia mencoba acuh pada perasaan selain Ibunya, dan hari ini ia merasakannya lagi. Ketidak pedulian yang ia bangun untuk melindungi diri, nyatanya masih dapat di usik oleh keberadaan seorang pria aneh dengan atribut sangat amat tertutup di siang hari bolong saat musim gugur belum terlalu terasa. Memang terkadang terasa dingin, tapi khusus untuk siang ini cuaca benar-benar bersahabat.
Entah apa yang terjadi padanya hari ini. Setelah mendapat beberapa kali tamparan, mungkinkah otaknya cedera. Atau itu hanya perasaan sesaat yang akan hilang beberapa saat kedepan. Entahlah! Yerim terlalu lelah memikirkan kehidupannya yang menyedihkan ini.
" Yaaaa Kim Yerim... "
Gadis itu mengangkat kepalanya yang sejak tadi terfokus pada makanan di hadapannya. Mendapati salah satu teman terbaiknya di sekolah, dengan santai duduk di kursi depannya. Sosok laki-laki yang meski tampan namun tak pernah mampu mempesona seorang Kim Yerim – ah dua teman perempuannya juga sih.
" Kau bolos!? " Decak Yerim.
" Oh yeah. Mengetahui bahwa kau bolos hari ini, jadi aku putuskan untuk mengikuti jejakmu "
" Idiot gila " Umpat gadis itu, yang memancing tawa dari lawan bicaranya.
" Ini salah satu kesempatan untuk bisa berbicara denganmu, Yerim. Sejak meresmikan hubungan dengannya, aku semakin sulit menemuimu "
" Siapa suruh kau menyatakan cinta padanya "
" Ck aku melakukan semua ini 'kan juga untukmu. Demi dirimu yang teramat kucintai, aku rela mengorbankan tubuh, waktu dan tenaga hanya untuk mempermainkannya. Aku membantumu tahu... " Terang si lelaki dengan rengekan di akhir kalimatnya.
" Dan aku tidak memintamu melakukan itu, Lucas-ku sayang " Sahut Yerim sarkas, lalu melanjutkan kalimatnya. " Lagipula aku ragu kau mendekatinya karena aku, bukannya kau memang menyimpan rasa padanya eo?! " Gadis itu memincing ceriga.
" Yak nona Kim! " Lucas meraih gelas minuman milik Yerim dan menyeruputnya hingga tersisa separuh. Membuat Yerim menatap lelaki itu tajam, dan hanya di tanggapi dengan cengiran lebar. Sudah biasa seperti ini. " Kau tahu bukan, seumur hidupku hanya ada satu wanita yang aku cintai selain Ibuku dan saudara perempuanku " Dan Yerim memutar mata jengah, mendengus keras, dan menatap Lucas malas.
" Hanya dirimu yang kucintai, hingga akhir hayat ini " Lucas mengucapkannya dengan nada dan ekspresi berlebih. Sungguh Drama King sejati.
Sekali lagi, gadis itu mendengus keras sebelum kembali menyantap hidangan miliknya dengan porsi besar ke dalam mulut. Mengunyah penuh dendam, sembari matanya melotot pada Lucas yang justru tengah menahan tawa. Lelaki ini memang tidak pernah bosan membuat seorang Kim Yerim merasa muak. Meski begitu, gadis remaja itu bersyukur memiliki Lucas dalam hidupnya.
" Ayolah... harusnya kau sudah terbiasa dengan kalimat-kalimat memukau dariku 'kan. Hanya padamu aku bersikap super manis seperti ini, Kim Yerim-ssi "
" Ha.ha.ha lihat siapa yang bicara ini. Seorang 'playboy' penebar rayuan murahan pada setiap wanita yang berpapasan dengannya!? " Yerim berucap sarkasm. " Hanya gadis waras sepertiku yang akan terhindar dari mulut busukmu, Lucas-ssi "
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness Eyes
Hayran KurguKim Yerim harus menahan diri untuk tidak berbuat nekat dan menghancurkan usahanya untuk mempertahankan apa yang seharusnya menjadi miliknya. Segala kesakitan itu, ia tahan di depan orang termasuk Ibu kandungnya. Berperan sebagai gadis kuat untuk me...