2. Ranjang Baru

4K 551 134
                                    

  ⠀  


  ⠀  

  ⠀  

Wah, wah, wah.

Sudah berapa lama Hyunjin harus bersikap romantis dengan calon—eh, dengan pasangannya? Ini benar-benar pelanggaran hak asasi manusia! Tapi ..., apa boleh buat? Hyunjin tidak pernah sepintar Jinyoung, tidak memiliki keberanian seperti sang kakak untuk memberontak.

Sebagai Si Kecil, ia terbiasa dengan hal-hal disodorkan padanya, tidak suka repot-repot dan senang dimanja.

"Hyunjinnie! Kau dan pasanganmu terlihat serasi."

"Oh ..., terima kasih." Aduh, ini siapa, ya? Hyunjin hanya menebarkan tamu undangan tersebut sebuah senyum manis. Tamu undangan yang hadir kebanyakan merupakan rekan dari orang tuanya dan orang tua Changbin, dan di sini terlalu banyak orang, Hyunjin pikir.

Duh, padahal orang tuanya pasti malah asyik sendiri membicarakan tentang jalan bisnis mereka dengan tamu yang diundang.

Mereka semua nampak berlomba-lomba untuk memperlihatkan kekayaan serta keindahan di pesta pernikahannya, hingga Hyunjin merasa dikalahkan oleh beberapa tamu undangan yang nampak lebih menarik perhatian.

Ada satu perempuan, terlihat sebayanya atau mungkin lebih muda ... lebih tua? Entahlah, pokoknya, ia jelas-jelas menarik perhatian di sekitarnya. Bukan karena kemewahan di pakaiannya ataupun perhiasan yang dikenakannya, namun kecantikannya yang memikat.

Seperti adegan dalam sinema bagaimana sinar matahari berpihak pada pemeran utama yang paling indah.

Jadi ya, bukan pada Hyunjin.

"Seo Changbin!"

Ehhhhh, ini khayalan Hyunjin apa memang secara kebetulan perempuan penarik perhatian itu menghadapkan wajahnya ke arahnya—eh, eh, dia juga berjalan ke arahnya.

"Ah, Changbin!"

Pria di samping Hyunjin, alias pasangannya, alias Seo Changbin (oh, ya, Hyunjin baru ingat lagi namanya. Dan, oh, ternyata tamu undangan Changbin) spontan menoleh ke arah di mana namanya diteriakkan lebih keras. Kini Hyunjin dan Changbin menghadap perempuan itu kemudian—

UhhhHHhhhMMMmmm.

Ini apa-apaan, ya?!

Kenapa tangan Hyunjin tiba-tiba dipegang?! Jari mereka bahkan saling bertautan, aduh.

Changbin juga berdirinya jadi amat melekat pada Hyunjin, kan tadi tidak begini .... Hyunjin mungkin memang terkejut pada sikap Changbin yang tidak sekaku sebelumnya, namun Hyunjin tidak begitu memperlihatkannya.

"Hey, Changbin, congratulations."

"Oh, hey, thanks. Kau datang."

Perempuan itu tertawa mendengar pernyataan Changbin, dan whoa, tertawa membuatnya nampak makin menarik. "I mean, yeah, aku di sini, berarti aku datang."

"Kupikir kau sedang sibuk dengan pindahan?"

"Aku sibuk bukan berarti harus melewati hari yang penting untukmu. Kau amat penting bagiku, Seo Changbin."

Hyunjin mengalihkan perhatiannya pada Changbin untuk melihat reaksinya—hm, Hyunjin mungkin menganalisis situasi ini terlalu dalam, tapi sepertinya senyum yang kini Changbin berikan itu senyum yang tulus. Bukan yang palsu yang sedari tadi Changbin berikan pada seluruh tamu undangan di sini.

❝ Awkwardly Married  ❞ ━ changjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang