Kepada dunia (;

142 6 0
                                    

Gadis itu duduk dipinggir balkon, seraya menatap langit yang sudah menggelap.
Ia menggelengkan kepala, berusaha mengenyahkan kemungkinan yang terputar di benaknya sekarang.
Tapi beberapa detik kemudian gerakannya terhenti. Sepeti ditarik menuju dasar kesadaran, luka lah yang menyambutnya.
Ia tidak melenyapkan segala kemungkinan,satu satunya yang ia lakukan adalah berusaha menolak kenyataan.

Dunia tetap sama.
Tawa tetap menggema, senyum tetap terpancar. Yang berbedah hanya pecahnya sunyi malam oleh isak yang sengaja dirahasiakan. 
Terkurung dalam hening yang tidak terdefinisi untuk sebuah usaha menyelamatkan atau mungkin juga untuk sebuah kehilangan yang lebih lama daripada selamanya.

Ada alasan dibalik garis yang telah digambarkan,  kata demi kata dieja.

Tapi sayangnya, memang tak semua luka mampi terpahami....

HOPE?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang