13

1.4K 116 5
                                    

Eunwoo ya?
Sei udah gak mau lagi mikirin itu cowok. Demi apapun dia gak mau, tapi cowok itu selalu dateng.

Kalo di pikir-pikir emang sebenarnya peran Eunwoo di hidup Sei lumayan yaaah lumayan banyak, tapi dia udah bilang ke abangnya.

"Doy," panggil Sei.

Yang di panggil pun nengok dan mengangkat alisnya.

"Besok lo free gak? Nobar yuk!" Ajak Sei.

Doyeon nampak berfikir lalu mengangguk dan tersenyum manis.

"Yuk, lagian gw di rumah doang besok," jawab Doyeon.

"Somaaaay!" Panggil Doyeon.

Somi tidak merespon. Ya sebenarnya Somi bener lah ya nama dia kan Somi bukan somay, jelas aja dia gak nengok.

Doyeon menjepret Somi dengan karet gelang yang ada di lantai. Sontak saat Somi yang terkena karet itu mengaduh kesakitan dan menatap Doyeon tajam.

"Kenapa?" Tanya Somi.

"Besok nobar ya," kata Doyeon.

Somi sih ngangguk-ngangguk aja, soalnya dia emang selalu free.

"Lucy, ikut gak?" Tanya Sei ke Lucy yang lagi nyatet tulisan di papan tulis.

"Hmm.... Gak tau, coba nanti gw kabarin lagi," jawab Lucy.

Sei ngangguk-ngangguk lalu natap Renjun yang lagi nyatet.

Sei sama Doyeon gak nyatet soalnya mereka males. Enak banget ya males bilangnya.

"Apaan sih?" Tanya Renjun setelah itu dia tertawa kecil.

"Nggak," jawab Sei sambil menggeleng.

Sei kembali menatap papan tulis dan fokus membaca tulisan disana.

"Maaf," ujar Renjun.

Sei menoleh ke arah Renjun dan mengerutkan dahinya.

"Untuk yang waktu itu, gw masih merasa bersalah"

Sei terkekeh karena perkataan Renjun tadi. Renjun hanya tersenyum tipis.

"Sei!" Panggil Hyunjin.

Hyunjin baru saja memasuki kelas, biasa lah anak anak macem Hyunjin mah.

"Jin, lo ke kamar mandi ngapain sih? Ngencing apa mandi lo?" Tanya Haechan.

"Anjir, ye kali gw mandi di wc sekolah," balas Hyunjin.

"Ya kan bisa aja, om"

"Ah lu mah semuanya aja di bisain tolol!"

"Ya biasa aja dong, tan"

"Berisik wey! Lu berdua diem atau minggat dari sini?!" Bentak Han.

"Han" panggil Hyunjin.

"Neol ijeurira woo woo woo" lanjut Haechan sambil nyanyi.

"Anjing!" Han melempar tempat pensilnya.

"Wah, lumayan nih buat di sandera," ucap Haechan

"Ish, balikin dong," kata Han.

"Gak"

"Ish. Ywdh gw bilangin walas"

"Anjer, maennya ngaduan. PULANG PULANG!" Hyunjin meninggikan suaranya.

"Budu!"

"Anj--"

"Weh, berisik monyed!" Bentak Sei.

"Astagfirullah, mbak. Bahasanya..... Gak boleh gitu, nanti anak anak kita di ajarin kayak gitu lagi," kata Hyunjin.

"Eits, bentar bro, sebelum lo nikahin dia minta izin dulu sama sahabatnya," sahut Renjun menatap Hyunjin remeh.

KAKEL • CHA EUNWOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang