Belum genap 1 Minggu Alanzo bersekolah di SMA Ganggalia ia sudah menjadi salah satu siswa famous dan menjadi team basket di sekolahnya.
"Halo Al, nih gue bawakan roti buat Lo" ujar salah satu siswi perempuan berambut panjang beserta 2 temannya seraya menyodorkan tempat makan Tupperware berwarna pink yang diketahui isinya adalah roti.
Alanzo yang baru datang pun berjalan mengabaikan perempuan perempuan itu.
"Ih Al! Kok dicuekin sih!" Ketus Perempuan itu manja. Dia adalah Zeline Orland, gadis keturunan Canada yang menjadi primadona SMA Ganggalia itu.
"Iya Al, jadi cowok jangan cuek banget dong" timpal salah satu cenayang cenayangnya. Dia adalah Alena.
Alanzo menatap mereka tajam "gue gak butuh ini dari Lo dan kalian semua" desis Alanzo tajam.
"Woy bro! Pagi pagi kok sudah marah marah" pekik Emilio seraya merangkul bahu Alanzo.
"Noh ada Mak lampir and the geng" ketus Alanzo tanpa menatap Zeline, Alena, dan Rania.
"Widih, baru tahu gue Mak lampir punya geng" tukas Emilio mencoba melucu.
'Tuk'
"Duh! Sakit bego!" Pekik Emilio seraya mengusap kepalanya yang baru saja menjadi sasaran mentah Alanzo.
"Lo yang pinter dikit lah Milo. Mana ada Mak lampir punya geng" ujar Ivan seraya terkekeh geli.
Emilio hanya terkekeh geli.
"Cabut guys!" Ujar Alanzo seraya berjalan terlebih dahulu menuju kantin.
Mereka bertiga berjalan menuju kantin dengan gaya cool nya.
"Hal Al!"
"Duh Ivan keren banget!"
"Emilio tuh kece tau gak?!"
Begitu banyak siswa maupun siswi yang mengagumi mereka. Memang, Ivan dan Emilio telah dikenal sebagai siswa famous disana apalagi bertambah adanya Alanzo yang membuat perhatian semua siswa maupun siswi tertuju pada mereka.
"Hai bro!" Seru seorang lelaki berambut coklat yang sedang duduk di salah satu bangku yang berada di pojok kantin. Ya, bangku itu hanya khusus untuk geng mereka, yaitu geng ETHEREAL.
Ethereal tidak hanya terdiri dari mereka ber-empat saja. Namun hampir seperempat siswa maupun siswi dari sekolah Ganggalia mengikuti geng yang dipimpin oleh lelaki bernama Jorge Hernandez itu.
"Sini Al! Lo tuh pagi pagi wajahnya jangan asem gitu dong" ujar salah seorang lelaki yang duduk di meja tersebut pula. Dia adalah Leonel.
"Tauk dah nih anak" cetus Jorge yang tadi memanggil mereka untuk bergabung bersama.
"Haha Lo tau tadi kita ketemu geng nya Mak lampir" canda Emilio seraya terkekeh geli.
Leonel mengernyitkan dahi bingung "sejak kapan Mak lampir punya geng?" Tanyanya.
Alanzo menjitak kepala Leonel keras "you are stupid!"
"Arghh! Gila Lo sakit kepala gue" adu Leonel seraya memegang kepalanya yang kesakitan
"Hai Al, Ge, Le, Van, Lio" sapa seorang gadis dari belakang mereka dengan suara menggelikan.
Mereka berlima serentak menoleh ke belakang dan mendapati Zeline, Rania, dan Alena sudah berdiri di belakang mereka dengan senyum mengembang.
Alanzo memutar bola mata kesal.
"Ngapain Lo kesini Zel?" Tanya Jorge santai. Ya, lelaki itu memiliki sikap tenang, santai, namun juga berbahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANZO -Unrevengable love-
Teen Fictioncinta? apa kau percaya adanya cinta? akhir masa putih abu abu yang harusnya menyenangkan, nyatanya menjadi hal yang sangat menyeramkan bagi Alanzo, seorang lelaki blesteran Indonesia-Amerika. Apa yang akan terjadi pada Alanzo selanjutnya? "dasar gad...