Hari ini Yholana dengan malas turun menuju ruang tamu dengan menggendong tas ransel merah maroonnya.
"Udah siap Yho?" Tanya Rose dengan wajah geli menatap Yholana yang tak memiliki semangat apa pun.
Yholana hanya mengangguk
"Dibuat happy aja deh Yho" celetuk Aquella yang dibalas tatapan tajam oleh gadis itu.
"Ini semua itu gara gara Lo Aquella!" Geram Yholana yang hanya dibalas cengiran tak bersalah oleh Aquella.
"Udah yuk berangkat aja, nih si Ivan juga udah berangkat katanya" celetuk Aquella seraya menatap keduanya.
Rose mengangguk, sedang Yholana hanya diam tanpa ingin berekspresi apapun.
"Ya elah senyum sedikit kenapa sih Yho?" Sahut Rose berniat menggoda Yholana.
"Lagi males gue" ujar Yholana seadanya.
"Ya udah yuk..."
"Yhola! Kamu jangan lupa bawa obat! Nanti maag nya kambuh gimana!" Ketus Adev yang baru saja turun dari atas tanggam bukan berjalan melainkan berlari.
"Gue sudah bawa ko" ujar Yholana.
"Bawa yang banyak!" Ujar Adev seraya menyerahkan kotak berisi obat obatan. Ada obat merah, alcohol, obat mag, dan lain lain.
Yholana melongo menatap isi dari kotak tersebut. Ia hanya akan kepuncak untuk camping, dan pasti mereka juga sudah yang bertugas dan menyediakan obat.
"Ko ini..."
"Gak ada bantahan! Cepat sana berangkat. Koko juga mau berangkat" ujar Adev seraya mengibaskan tangannya kedepan seperti mengusir ketiga nya.
Semua langsung masuk ke mobil dan Rose mengemudikannya dengan hati hati.
"Jadi gimana Jorge waktu dia mengantar Lo ke rumah sakit?" Tanya Rose yang sudah jelas ditujukan untuk Yholana.
Yholana menghela nafas "dia hampir dipukul sama ko Adev"
"What?!"
"Apa!"
Pekik kedua perempuan yang duduk di depannya Kini.
"Kalian bisa gak sih biasa aja?" Tanya Yholana resah seraya memutar bola mata kesal.
"Terus Jorge nya ga kenapa napa kan?" Tanya Rose dengan raut khawatir.
"Ga kenapa napa, Koko gak jadi mukul dia. Gue bilang ke koko gue kalau Jorge itu yang nolongin gue, akhirnya tuh kampret minta maaf deh sama Jorge. Gue sebenernya merasa bersalah banget sama Jorge" ujar Yholana sedikit sedih.
Aquella hanya diam mendengarkan ucapan Yholana.
"Jorge gak masalah sama itu?" Tanya Rose masih sambil fokus menyetir.
Yholana menatap atap mobil, seakan mengingat ingat kejadian dimana Jorge mengantarkannya kerumah sakit dan bertemu sang kakak.
"Gak masalah sih kayaknya, dia juga biasa aja" jawab Yholana.
Rose hanya mengangguk dengan senyum tipis tercetak jelas diwajahnya. Lalu suasana kembali hening hingga tibalah mereka dipuncak. Disana sudah banyak terdapat anak anak Ethereal maupun bukan, dan terdapat sebagian guru juga ikut serta. Salah satunya Bu Lingga, guru yang bisa dibilang muda itu mengikuti acara tersebut dengan pak Hasan juga. Juga ada Bu lilia, pak Riki, dkk.
"Wah rame ya ternyata" ujar Aquella seraya menatap sekeliling.
"Ayo kita tanya tempat kita dimana" ujar Rose yang diangguki oleh keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANZO -Unrevengable love-
Teen Fictioncinta? apa kau percaya adanya cinta? akhir masa putih abu abu yang harusnya menyenangkan, nyatanya menjadi hal yang sangat menyeramkan bagi Alanzo, seorang lelaki blesteran Indonesia-Amerika. Apa yang akan terjadi pada Alanzo selanjutnya? "dasar gad...