"Lo?"
Yholana membuka matanya dan menatap acuh kearah Alanzo.
Alanzo yang melihatnya pun mengernyitkan dahi bingung "tumben banget Lo ga ngomel?"
Yholana hanya berdecak sebal lalu menutup matanya.
Alanzo berjalan mendekat dan menatap kompres yang berada di pipi Yholana. Dengan iseng lelaki itu mengambil kompres tersebut, ia berfikir bahwa itu adalah alasan Yholana untuk tidak mengikuti pelajaran, namun saat ia ambil, ia terkejut melihat bekas merah di pipi Yholana.
Yholana membuka mata dengan kesal lalu memegang pipinya dengan tangan.
Gadis itu tidak berniat berteriak, mengomel, atau menangis. Bahkan untuk berbicara pun pipinya berdenyut kesakitan.
"Pipi Lo kenapa?" Tanya Alanzo seraya mengembalikan kain kompres itu kepada Yholana.
"Bukan urusan Lo" gumam Yholana pelan namun Alanzo masih dapat mendengarnya.
"Pipi Lo bengkak" ujar Alanzo lagi.
"Gue bilang bukan urusan Lo" desis Yholana tajam. Alanzo hanya menghela nafas lalu akan kembali ke ranjang samping saat pintu UKS terbuka dan menampakkan Jorge, Leonel, Ivan, Emilio, Rose, dan Aquella.
"Ternyata kalian berdua disini" ujar Emilio dengan senyum jahilnya.
"Wah ada yang diam diam nih kayaknya" celetuk Leonel menggoda keduanya.
"Apaan sih Lo? Gue tuh mau bolos pelajaran Bu Ani eh ketemu dia disini" ujar Alanzo seraya menunjuk Yholana.
Yholana hanya memutar bola mata sebal "lalu Lo kenapa Yho?" Tanya Jorge pada Yholana yang berbaring.
"Lo ga lihat kain ini?" Tanyanya pelan seraya meringis kesakitan.
"Lo kenapa? Aduh nanti gue yang kena marah sama bang Adev" omel Rose seraya berjalan menuju Yholana dan menyentuh kain kompres tersebut.
Sontak saja Yholana membelalakkan matanya "sakit rose" desisnya tajam.
Rose pun dengan takut menaruh kembali kain kompres itu dan tersenyum tanpa rasa bersalah.
"Siapa yang lakuin ini sama Lo?" Tanya Jorge lembut.
Yholana menggeleng "bukan siapa siapa"
Jorge menghela nafas "oke, biar gue yang cari tahu"
"Kok Lo.. astaga terserah!" Ujar Yholana seraya memegang pipinya.
"Kita ke rumah sakit ya Yho" ujar Rose khawatir.
Yholana menggeleng, "lagian bentar lagi juga pasti sembuh"
"Kalau gitu gue panggilin koko aja ya ?" Tanya Aquella yang mengundang tatapan tajam dari Yholana.
"Koko lagi ke kampus jam segini" ujar Yholana.
"Kalau gitu Mommy Lo aja deh ya?" Tanyanya lagi.
"Jangan, nanti gue di omelin lagi"
"Terus gimana Yholana Alditama?" Teriak Rose dan Aquella bersamaan.
"Gue bilang gak usah" jawab Yholana.
"Gue anter lo ke rumah sakit" ujar Jorge dengan nada tak ingin dibantah.
"Gue.."
"Gue tidak menerima bantahan" jawab lelaki itu seraya berjalan menuju Yholana.
Perlakuan Jorge kepada Yholana mengundang banyak perhatian mereka. Apakah Jorge menyukai Yholana? Apakah ini hanya sebatas teman?
"Gue tau Lo bukan anggota Ethereal, tapi Lo juga teman kita semua" ujar Jorge seraya menarik Yholana untuk bangun dan mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANZO -Unrevengable love-
Teen Fictioncinta? apa kau percaya adanya cinta? akhir masa putih abu abu yang harusnya menyenangkan, nyatanya menjadi hal yang sangat menyeramkan bagi Alanzo, seorang lelaki blesteran Indonesia-Amerika. Apa yang akan terjadi pada Alanzo selanjutnya? "dasar gad...