dua belas.

38 3 0
                                    

Seseorang butuh pembuktian, bukan hanya ucapan yang berhenti di ujung lidah.

——————

"selamat malam, apa benar ini kediaman Gavinta?"

"iya benar, saya mama nya, ini siapa ya?"

"saya dari pihak rumah sakit, ingin memberi tahukan bahwa putra ibu mengalami kecelakaan tunggal"

Bagai petir yang menyambar, telfon yg digenggam Tya merosot dan jatuh karna mendengar kabar buruk itu. Dan loloslah air mata Tya.

"ada apa mah?" tanya Nara yang saat itu ada di dapur.

"mamah kenapa nangis, pahhh papahhh" teriak Nara

"kenapa dek?" ujar Galih yang baru keluar dari kamar nya

"mamah nangis pah"

"sayang, kamu kenapa?" ujar Galih terkejut

"Gavin, Gavin" ujar Tya dengan suara parau

"Abang kenapa mah?" ujar Nara khawatir

"Gavin kecelakaan, sekarang ada di rumah sakit" ujar Tya masih dengan isakan tangisnya

"kita ke rumah sakit sekarang" ujar Galih menyambar kunci mobil.

****

"halo"

"Ren lo dimana?"

"gue dirumah, kenapa ra?"

"abang, kecelakaan"

'deg'

tut tut

Sambungan telfon terputus seketika karna Sheeren langsung menjatuhkan ponsel nya, diikuti dengan air matanya.

Sheeren mengambil sweeternya dan bersiap menuju rumah sakit

"mau kemana?" tanya Sherin

"ke rs kak" ujar Sheeren

"ngapain? Eh kenapa nangis?" tanya Sherin bingung

"kak Gavin kecelakaan" ujar Sheeren

"hah? Trus sekarang lo mau kesana naik apa?" tanya Sherin

Sheeren menggeleng

"gue anter, bentar" ujar Sherin mengambil kunci mobil

"kak lo belum dapet sim" ujar Sheeren

"bodo, ini urgent" ujar Sherin melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi

****

"bagaimana keadaan putra saya dok?" tanya Tya  pada dokter yang menangani Gavin

"putra bapak dan ibu mengalami keretakan tulang pada kaki kanan nya, dan kepalanya mengalami benturan yang sangat keras, mungkin saja helm yang digunakan tidak di kaitkan"

"lalu bagaimana dengan kaki dan kepalanya dok?" ini Galih yg ngomong

"Gavin harus menjalani oprasi dalam waktu dekat ini pak" ujar Dokter

"lakukan apapun yang terbaik untuk anak kami dok" ujar Galih

"kami akan usahakan semaksimal mungkin pak" ujar Dokter dan berlalu

****

Sheeren berlari di sepanjang koridor rumah sakit

"Sheeren" panggil Nara

GAVINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang