lima belas.

25 3 0
                                    

Gavin dan Sheeren kini sedang ada di salah satu toko buku yang ada di mall
Sheeren menyibuk kan diri mencari buku buku novel apa saja yang ia bawa pulang hari ini, sedangkan Gavin sudah ada 2 novel berbahasa inggris dan 3 novel berbahasa indo ditangannya genre yang dibaca Gavin ya Thriller kalau ga gitu horor

"ren, udah belum? " tanya Gavin yang sudah siap dengan buku bukunya

"ini nih kak aku bingung, aku harus beli yang mana dulu" ujar Sheeren

"kamu mau beli berapa sih?" tanya Gavin

"mau beli 2 aja, aku gabawa uang banyak"

"beli semua, aku yang bayar" ujar Gavin

Sheeren menatap Gavin "eh, engga kakk aku mau beli sendiri"

"lama ih" ujar Gavin mengambil 3 buku yang di pilih Sheeren dan segera ke kasir

"kakkkk" panggil Sheeren yang tidak dihiraukan Gavin

Mereka telah berada di kasir

"kakak tuh, harusnya jangan beli novel, kakak harusnya beli buku detik detik, kakak kan habis ini mau unas"

Gavin menatap sheeren tersenyum "kamu lupa ya, kalau pacar mu ini udah pinter"

"meskipun gitu kan harus tetep belajar kakkk"

"iya iya kapan kapan belinya"

Sheeren dan Gavin sudah keluar dari toko buku dan sekarang berada di salah satu tempat makan

"kak, nih, kurangnya besok di sekolah" ujar Sheeren memberikan 2 lembar 100rb an

"buat apa? " tanya Gavin bingung

"buat ganti uang kakak lahh"

Gavin memberikan kembali uang pada Sheeren "sayang, gausah ih sama pacar sendiri juga"

"tapi kak, aku gamau di kira matre karna minta apa apa sama kakak, ntar dikira aku mau sama kakak karna kakak kaya lagi" ujar Sheeren tetap kekeh memberikan uang

"emang kamu mau sama aku karna apa? " tanya Gavin jahil

Sheeren menatap Gavin kesal "menurut kak Gavin karna apa?"

Gavin tersenyum manis dan berpindah tempat duduk de sebelah Sheeren lalu menarik Sheeren hingga kepala Sheeren menabrak dada bidang nya

Gavin mengecup pucuk kepala Sheeren

"itu udah cukup buat bayar semuanya, makasih udah kasih cinta kamu tulus buat aku"

Gavin melepaskan pelukannya dan menatap Sheeren, tapi yang di tatap malah menunduk, iyalah Sheeren kan lagi nutupin pipinya yang merah

Gavin menarik dagu Sheeren agar menatapnya

"eh kok pipinya merah" ujar Gavin jahil

"kak pindah sana, kalau kakak disini jantung aku ga bisa baik baik aja"

Gavin terkekeh dan kembali duduk di depan Sheeren

Setelah selesai makan Gavin dan Sheeren berniat untuk langsung pulang  tapi Gavin bertemu seseorang yang tadi disekolah menabrak nya

"Gavin" panggil Laven

"lo, ngapain disini?" tanya Gavin

"lah ini kan tempat umum, semuanya boleh kali ah disini"

"lah iya ya" ujar Gavin diiringi tawanya

"vin, lo belum kasih nomer lo ke gue" ujar Laven

Gavin terkekeh "kan udah gue bilang, nomer gue mahal"

GAVINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang