Tristan memiliki banyak kemampuan di bidang teknologi dan komunikasi. Kemampuan itu yang menghidupinya hingga saat ini. Sampai ketika ketidaksengajaan mengantarkannya pada sebuah blog yang berisi tulisan novel dewasa. Tristan terus mengikuti perkembangan blog itu. Cara penulisannya membuat Tristan yakin bahwa penulisnya adalah orang yang berpengalaman.
Rasa penasarannya mendorong Tristan untuk mengeksplorasi lebih jauh tentang pemilik blog dengan nama TicTacToe itu. Di luar dugaan, ternyata pemiliknya masih muda dan begitu lugu khas remaja. Penulisnya adalah tetangganya yang baru, mantan pacarnya. Blog itu dibuat sekitar lima tahun yang lalu, artinya saat Nikita masih sekolah. Tristan tidak menyangka gadisnya yang imut dan selalu membuat pikiran mesumnya menyeruak ke luar ternyata cukup liar.
Berdasarkan hasilnya dari mengotak-atik setiap situs dan aplikasi milik Nikita, Tristan tahu kalau Nikita menyembunyikan status gadis itu yang sebenarnya. Para pembaca blog Nikita, juga followers-nya di Instagram, tidak ada satu pun yang tahu siapa Nikita yang sebenarnya. Mereka hanya tahu sebatas nama pena. Karenanya Tristan yakin bahwa Nikita memang sengaja menyembunyikan identitasnya, entah untuk urusan apa namun itu bisa menjadi senjata baginya.
Nikita adalah gadis ceroboh untuk beberapa hal. Gadis itu sering melupakan sesuatu yang penting kecuali sedang sangat fresh pikirannya. Seperti saat ini, ketika Tristan meninggalkan cafe-nya dan pulang, ia sengaja menengok ke rumah Nikita. Mungkin Nikita tak tahu, tetapi jika tirai di kamar gadis itu disibak, Tristan akan leluasa melihat aktivitas di dalam kamarnya. Karenanya sekarang Tristan tahu bahwa Nikita berada di rumah dan sedang mengerjakan sesuatu dengan laptop-nya.
Tristan menyebut Nikita ceroboh dalam beberapa hal bukan tanpa alasan. Contohnya sekarang, saat Tristan mencoba membuka pintu rumah Nikita, rupanya pintu itu tak dikunci. Jadi Tristan merasa Nikita memang mengundangnya masuk. Jadi ia masuk saja.
“Gue anggap rumah sendiri kali, ya?” gumam Tristan.
Tak hanya itu, Tristan juga menemukan kumpulan kunci menggantung begitu saja di pintu depan rumah tersebut. Tristan yakin kunci itu adalah kunci semua pintu di kontrakan Nikita. Bersukacita Tristan mengambilnya, lalu berjingkat untuk mengunci semua pintu yang belum terkunci. Setelahnya, ia mengintip ke dalam kamar Nikita. Gadis itu masih sibuk dengan laptop-nya.
Kamarnya pun tak dikunci. Tristan menggeleng pelan. Bagaimana kalau yang menyelinap bukan dirinya? Tak rela Tristan bila Nikita kecup-kecup manja dengan orang lain. Sebab orang itu harus dirinya.
Tristan lalu masuk ke kamar itu. Begitu suara kunci terdengar, Nikita langsung berjingkat dan berdiri dari duduknya.
Si lelaki tengik!
“Tristan!”
“Lagi ngapain, Yang?”
Nikita melirik laptop-nya. Dengan cepat gadis itu menutup dokumen yang terbuka lalu mematikan benda itu. Tristan mengamatinya dengan curiga.
“Kamu lagi nulis adegan uh-ah uh-ah, kan?”
“Nggak!” sambar Nikita. “Sok tau kamu!”
“Kan aku udah bilang, aku tahu kalau kamu penulis novel dewasa. Sejak SMA, ya? Kenapa indentitasnya dirahasiakan? Padahal tulisan kamu bagus. Bikin horny.”
Wajah Nikita merah padam. Bukan, bukan tersipu-sipu karena bahagia dipuji oleh Tristan. Namun karena malu dan kesal. Lelaki itu berkata seolah-olah tulisan Nikita sangat vulgar dan memancing kemesuman setiap lelaki yang membacanya. Padahal tulisan Nikita tak seporno itu. Itulah mengapa Nikita merahasiakan identitasnya. Karena ia malu. Karena setiap orang punya pandangan berbeda. Ia takut dinilai salah.
“Gimana kamu bisa tau? Sejak kapan?”
“Kamu lupa kalau aku ini pinter ngotak-atik situs?” Tristan bertanya pongah.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISCHIEVOUS [REPOST]
Romance[16+] Cinta itu kerja sama antara dua orang. Kalau hanya satu orang, namanya kerja paksa. Bukan cinta. KAMU YANG MERASA SENSITIF, DIMOHON UNTUK MUNDUR TERATUR SAJA! ___________________________ 16 Mei 2018 Avicennav